JAKARTA, harianmerapi.com - Beberapa nama mulai muncul sebagai calon presiden (capres) 2024, salah satunya adalah LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Menurut Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Muhammad Anas RA, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut masuk dalam sepuluh besar calon potensial presiden.
"LaNyalla Mattalitti masuk dalam sepuluh besar calon potensial sebagai presiden," kata Muhammad Anas RA dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Antara di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Dalam pertanyaan tertutup, LaNyalla menempati posisi sepuluh besar dengan perolehan 0,8 persen. Ia berada di atas nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapat 0,7 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,5 persen, serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,3 persen.
Baca Juga: Gudang Afal di Semarang Terbakar, Mobil dan Motor Ludes
Persentase LaNyalla juga berada di atas Ketua Umum PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang masing-masing memperoleh 0,2 persen.
Anas menjelaskan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menempati posisi teratas survei dengan persentase sebesar 20,7 persen. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masing-masing memperoleh 15,2 persen dan 12,8 persen.
Posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,8 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 6,9 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,9 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 2,7 persen.
Baca Juga: Pengusaha Tertipu Jual Beli Tanah di Sleman, Uang Rp 3,4 M Melayang
"Ketua DPR Puan Maharani dan mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo masing-masing mendapatkan 2,5 dan 1,1 persen," ucapnya.
Selain itu, Anas menjelaskan bahwa di dalam survei yang dilakukan, ia juga mengajukan pertanyaan terkait isu presiden tiga periode. Hasilnya, sebanyak 53,4 persen masyarakat tak setuju dengan adanya isu tersebut.
"Masyarakat mayoritas tak setuju jika Jokowi menjabat sebagai presiden tiga periode. Begitu pun jika dipasangkan dengan Prabowo pada Pilpres 2024," ungkap Anas.
Baca Juga: Mau Bertanam Kesulitan Air? Irigasi Tetes Bisa Jadi Solusinya
Sebanyak 43,8 persen masyarakat tak setuju jika Jokowi menjabat sebagai presiden tiga periode meski dipasangkan dengan Prabowo. Akan tetapi, terdapat 14,4 persen yang menyuarakan persetujuan mereka.
Survei Fixpoll Indonesia melibatkan 1.240 responden di seluruh Indonesia yang diwawancarai langsung pada 16 Juli - 27 Juli 2021. Untuk margin of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. *