HARIAN MERAPI - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo turun melakukan pendataan dan pengecekan kondisi sawah di wilayah banjir, Sabtu (19/11/2022).
Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi tanaman pangan khususnya padi dan tanaman pangan lain palawija tidak mengalami gangguan hingga gagal panen terdampak banjir.
Beberapa kecamatan sentra pertanian juga ikut dipantau mengingat menjadi lumbung pangan daerah.
Baca Juga: Banjir Bengawan Solo, Kapolres Sukoharjo turun langsung bantu evakuasi warga
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, turun sendiri memantau langsung kondisi wilayah terdampak banjir salah satunya di Kecamatan Weru pada Sabtu (19/11/2022) pagi.
Sasaran pemantauan yakni lahan pertanian seperti sawah, ladang dan kebun yang ditanami tanaman pangan padi dan palawija.
Banjir yang terjadi sejak Jumat (18/11/2022) hingga Sabtu (19/11/2022) berdampak pada lahan pertanian.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat langsung sawah terendam banjir.
Baca Juga: Lima syarat taubat nasuha, salah satu diantaranya bertekad untuk tidak mengulangi dosa
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menurunkan penyuluh pertanian untuk memantau langsung lahan pertanian di wilayahnya sekaligus pendataan terdampak bencana alam seperti banjir.
Petugas juga diminta memberikan pendampingan kepada petani terkait selama banjir dan pasca banjir. Penanganan akan dilakukan setelah melihat kondisi tanaman pangan terdampak bajir.
"Kami masih turun di lokasi banjir sedang memantau dan mendata. Kami belum bisa memastikan luasan lahan. Penyuluh pertanian sudah kami minta turun mendampingi petani," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat terus perkembangan kondisi tanaman padi terdampak banjir.
Baca Juga: Disbud Bantul gelar festival rintisan desa budaya, tampilan potensi seni dan budaya 7 kalurahan