Apabila nantinya ada kerusakan sampai menyebabkan kematian tanaman padi maka ke depan akan disiapkan bantuan benih padi bersama pemerintah.
"Wilayah Kecamatan Weru ini merupakan wilayah penerapan IP400 empat kali tanam padi empat kali panen padi dari pemerintah. Kami pantau langsung dan harapannya tidak ada kerusakan dan bisa panen melimpah," lanjutnya.
Bagas mengatakan, pemantauan terhadap tanaman pangan khususnya padi dan palawija karena Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung pangan dan diharapkan kontribusi besar pada penyediaan pangan nasional.
Hal itu seperti penerapan IP400 di Kabupaten Sukoharjo merupakan terbesar se Indonesia dengan luas lahan 10.000 hektar.
"Di sektor pertanian termasuk kepala genjah dimana Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah percontohan dan penanaman dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada bulan Agustus lalu," lanjutnya.
Bagas Windaryatno, mengatakan, sudah ada kekhawatiran dari petani khususnya yang memiliki lahan pertanian dekat dengan sungai bisa terdampak banjir karena tingginya curah hujan.
Banjir berdampak pada kondisi tanaman padi bisa mengakibatkan kerusakan dan penurunan produksi.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo langsung merespon dengan mengajak koordinasi dan pengecekan lokasi lahan pertanian dan sungai.
Kondisi di lapangan ditemukan bahwa lahan pertanian yang berada di dekat sungai rawan terdampak banjir hingga menyebabkan kerusakan tanaman padi.
Baca Juga: Pelajari, bocoran dari KPU soal CAT PPK PPS Pemilu 2024, regulasi harus dipelajari
Dampak kerusakan diperkirakan semakin parah saat terjadi banjir bandang akibat tanggul jebol.
"Pemkab Sukoharjo sudah melakukan apel kesiapsiagaan bencana alam. Dari kami juga sama dan memang ada kekhawatiran dari petani khususnya yang lahan pertanian dekat sungai terdampak banjir. Sebab akan berpengaruh pada produksi padi dan stok pangan," ujarnya. *