Pengurangan volume sampah, DLH Sukoharjo maksimalkan TPS3R Desa

photo author
- Rabu, 16 November 2022 | 16:25 WIB
Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto saat memantau TPA Mojorejo Bendosari.  (Wahyu imam ibadi)
Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto saat memantau TPA Mojorejo Bendosari. (Wahyu imam ibadi)

DLH Sukoharjo melihat desa yang sudah memiliki TPS3R berada di wilayah dengan karakteristik padat penduduk dan volume sampah buangan besar.

"Apabila bisa dimaksimalkan dikelola dari sumbernya maka pengaruhnya sangat besar dalam pengurangan sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari," lanjutnya.

Volume sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari sekarang 200 ton per hari.

Angka tersebut bisa meningkat lebih tinggi pada momen atau hari tertentu karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penambahan sampah buangan.

Baca Juga: Begini jadinya bila Menteri PUPR Basuki Hadimuljono jadi fotografer Presiden Jokowi di Tahura Ngurah Rai

Volume sampah buangan sebesar 200 ton per hari tidak sebanding dengan luasan lahan TPA Mojorejo Bendosari hanya 4,8 hektar. Padahal idealnya lahan TPA di atas 5,5 hektar lebih.

"Permasalahannya tidak sekadar berapa luas lahan saja, kalaupun diperluas nanti tetap saja kurang karena sistem pengelolaan sampah dari sumbernya selalu bergantung dibuang ke TPA. Penekanannya yakni pengurangan dan pengelolaan sampah dari bawah," lanjutnya.

Hasil pemantauan DLH Sukoharjo lainnya diketahui beberapa desa yang mempunyai TPS3R memiliki volume sampah buangan dan sistem pengelolaan berbeda.

Sampah yang dihasilkan masyarakat nantinya tidak hanya dibuang ke TPA dan diangkut ke TPA Mojorejo Bendosari, namun akan dikelola seperti daur ulang maupun pemanfaatan lain seperti pembuatan pupuk kompos dan organik.

Baca Juga: Insiden rudal di Polandia, G7 lakukan pertemuan darurat di sela KTT G20, ini negara yang hadir

"Bisa juga melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan TPS3R. Artinya sampah itu dikelola seperti apa dengan maksud pengurangan volume agar lebih memiliki nilai tambah. Seperti daur ulang sampah untuk dijual maupun pupuk kompos yang dihasilkan dapat juga dijual," lanjutnya.

Agus Suprapto mengatakan, dari 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo sudah banyak pemerintah desa dan kelurahan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

Sebanyak 150 desa dan 17 kelurahan sebagian besar mengelola sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan sumber pendapatan asli desa.

Khusus untuk pemerintah desa mereka sekarang sebagian besar sudah memiliki BUMDes.

Salah satu unit usaha yang dijalankan yakni terkait pengelolaan sampah masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X