HARIAN MERAPI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo akan memaksimalkan keberadaan tempat pembuangan sampah sistem Reduce, Reuse, Recycle atau TPS3R di sejumlah desa untuk dikelola dari sumber pembuangan dan mengurangi volume sampah buangan akhir.
Program tersebut diharapkan dapat berjalan secepatnya mengingat beban sangat tinggi di tempat pembuangan akhir (TPA) Mojorejo Bendosari mencapai 200 ton sampah per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Rabu (16/11/2022) mengatakan, DLH Sukoharjo sudah melakukan launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah pada 23 September 2022 lalu.
Baca Juga: Misteri Patung Dewa Siwa dan Parwati di Gua Seplawan Purworejo, tanda bekas tempat ritual Hindu kuno
Sejak saat itu DLH Sukoharjo terus melakukan pemantauan terkait perkembangan dari pelaksanaan program tersebut disemua wilayah.
Hal ini dilakukan mengingat pentingnya dukungan di tingkat pemerintah desa dan kecamatan dalam membantu pengurangan sampah buangan dari sumbernya.
DLH Sukoharjo sekarang melakukan persiapan dengan memantau beberapa desa yang sudah memiliki TPS3R.
Keberadaan TPS3R sangat penting dalam membantu pengelolaan sampah di tingkat desa sebagai bagian dari upaya mengurangi volume buangan ke TPA Mojorejo Bendosari.
Beberapa desa yang memiliki TPS3R dipantau baik dari sisi kesiapan alat, tempat, sumber daya manusia atau petugas pengelola sampah dan volume sampah buangan setiap hari.
Hasilnya diketahui desa tersebut mampu. Namun demikian nantinya tetap akan mendapat pendampingan penuh dari DLH Sukoharjo.
"Desa yang sudah memiliki TPS3R akan kami maksimalkan. Sampah ini cukup dikelola di sana dan sisanya baru dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari," katanya.
"Pelaksanaan ini untuk mengurangi volume buangan atau ketergantungan semua sampah dibuang ditempat akhir," lanjutnya.
Baca Juga: JRX dan istrinya, Nora, bikin band baru, ini namanya