HARIAN MERAPI - Menyusul jatuhnya rudal di Polandia yang berbatasan dengan Ukrania, negara anggota G7 melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah membenarkan adanya pertemuan tersebut.
Teuku Faizasyah menyebut pertemuan darurat seperti itu biasa terjadi dalam konferensi internasional, termasuk dalam hal ini KTT G20 yang diselenggarakan di bawah presidensi Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan kualitas SDM lokal, BCA berikan pelatihan pemandu outbond Wirawisata Goa Pindul
“Kita mengikuti adanya emergency meeting yang dilakukan G7+, itu bagian dari dinamika yang biasa terjadi pada suatu konferensi internasional,” kata Faizasyah ketika ditemui di sela-sela KTT G20, Rabu.
Faizasyah menegaskan bahwa pertemuan darurat negara-negara G7 tidak akan mengganggu agenda hari kedua KTT G20, meskipun perlu dilakukan penyesuaian pengaturan waktu.
Dalam foto yang dirilis Reuters pada Rabu pagi, tampak Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak duduk bersama di satu meja dalam pertemuan darurat tersebut.
Baca Juga: Wisata Gua Seplawan, jelajah keindahan perut bumi Purworejo yang menawan
Pertemuan yang juga dihadiri dua pemimpin negara lain yaitu Spanyol dan Belanda, dilakukan sebelum para kepala negara G20 dijadwalkan melakukan penanaman bakau di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai, Bali.
Artikel Terkait
Harga sawit petani Anjlok karena Ukraina, anggota DPR : itu namanya buang badan
Presiden Ukraina Zelenskyy pecat kepala intelijen dan jaksa agung Ukraina, ini alasannya
AS terus dukung Ukraina melawan Rusia, janjikan transfer senjata
Dubes Ukraina beri kuliah umum di UMY, Prof Gunawan: Semoga konflik segera berakhir
Ukraina bebaskan 32 lebih tentara Rusia, ini bagian dari kesepakatan kedua negara