Ini akibat serangan brutal Israel, 80 persen Gaza hancur, begini nasib penduduk Palestina

photo author
- Rabu, 19 November 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi Gaza setelah berbulan-bulan mengalami blokade Israel.  (ANTARA/Anadolu)
Ilustrasi Gaza setelah berbulan-bulan mengalami blokade Israel. (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Kondisi Gaza makin memprihatinkan. Hampir 80 persen Gaza hancur akibat serangan Israel yang membabi buta.

Penduduk Gaza hanya bisa tinggal di tenda-tenda darurat jalanan yang kondisinya makin memprihatinkan.

"Sekitar 80 persen Jalur Gaza hancur total dan lebih dari 1 juta penduduknya tinggal di tenda-tenda darurat di jalanan," kata Duta Besar Palestina untuk Austria dan Pengamat Tetap Palestina di PBB Salah Abdel Shafi.

Baca Juga: Prinsip pembagian kuota haji 2026 usung prinsip adil dan proporsional

"Orang-orang perlu tempat berlindung. Tak ada sekolah lagi, seluruh 14 universitas hancur dan lebih dari separuh gedung sekolah lenyap," katanya.

Otoritas Gaza mengatakan Israel mencegah masuknya pasokan penting seperti pemanas, bahan insulasi, kabin sanitasi, tenda, kasur, dan selimut. Cuaca dingin dan hujan memperburuk kondisi sekitar 288.000 keluarga yang hidup dalam kesulitan.

Pada awal November, otoritas Gaza mengatakan Israel hanya mengizinkan 4.400 truk berisi makanan, bahan bakar, dan barang lain masuk sejak gencatan senjata dengan kelompok Hamas dimulai. Jumlah itu hanya sekitar 28 persen dari bantuan yang telah disepakati.

Saat ini, Israel masih memblokir lebih dari 350 jenis bahan pangan, termasuk daging, ikan, telur, buah, sayur, dan beberapa produk susu ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Prinsip pembagian kuota haji 2026 usung prinsip adil dan proporsional

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas di wilayah kantong Palestina itu mulai berlaku pada 10 Oktober.

Tiga hari kemudian, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata Gaza.

Hamas membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup dan ditahan sejak 7 Oktober 2023. Sebagai gantinya, Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk narapidana yang menjalani hukuman panjang.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X