HARIAN MERAPI - Sekretariat DPRD DIY bekerja sama dengan Visi Indonesia Mandiri (Visindo) menggelar focus grup discussion (FGD) kajian pengawasan tentang evaluasi eksistensi Bus Trans Jogja, Kamis (10/11/2022).
FGD yang berlangsung di Gallery Hotel Prawirotaman Jogja tersebut diikuti lebih dari 50 orang peserta dari berbagi stakehoders seperti dinas terkait, perwakilan tokoh masyarakat, kalangan akademisi dan berbagai lembaga terkait lainnya.
Pemaparan hasil kajian dilakukan oleh para tenaga ahli, yaitu Dr Nindyo Cahyo Kresnanto ST MT (tenaga ahli transportasi/ketua tim kajian), Dr Didi Nuryadin SE MSi dan Dira Priadi Poerwoko SE MEc Dev (tenaga ahli ekonomi pembangunan).
Sedangkan nara sumber FGD tersebut, terdiri dari Amir Syarifuddin ( Sekretaris Komisi C DPRD DIY) dan Dr Risdiyanto ST MT (dosen Teknik Sipil Universitas Janabadra Yogyakarta).
Menurut Amir Syarifuddin, kegiatan FGD tersebut penting dilakukan, antara lain untuk merumuskan kebijakan berbasis evaluasi atas eksistensi bus Trans Jogja guna meningkatkan kualitas layanan dan keberlanjutannya.
“Adapun tujuan yang diharapkan, misalnya untuk mengetahui kondisi umum tentang bus Trans Jogja, menganalisis tingkat kinerja bus Trans Jogja dari aspek keuangan, aspek layanan publik, dan aspek sosial,” papar Amir.
Selain itu diharapkan pula, sebutnya, bisa untuk menganalisis profil pengguna dan analisis tingkat kepuasan pengguna Bus Trans Jogja pada semua jalur, dan yang terpenting adalah merumuskan rekomendasi kebijakan terkait hasil evaluasi atas eksistensi Bus Trans Jogja.
Baca Juga: Terjerat utang pinjol, pria pengangguran gasak motor di Sleman
Sedangkan Dr Risdiyanto mengungkapkan, salah satu strategi pengembangan Bus Trans Jogja, antara lain dengan memadukan angkutan online dan Bus Trans Jogja.
Selain itu perlu juga dilakukan push dan pull dengan pembatasan kendaraan pribadi, misalnya pada moment tertentu, melanjutkan subsidi, mempertahankan tarif, menjaga kenyamanan serta mengurangi overlapping.
“Tak kalah penting, para pejabat harus memberikan tauladan atau contoh dengan mengunakan Bus Trans Jogja dalam bekerja setidaknya pada moment tertentu,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Visindo, Agus Amin Syaifuddin mengatakan, FGD tersebut merupakan rangkaian akhir dari proses pekerjaan yang telah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan.
Baca Juga: Kegembiraan Mbah Jo: bisa beli motor baru dari hasil ojek online