HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat berhati-hati dan tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik.
Peringatan tersebut disampaikan melalui akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Minggu (16/10/2022).
“Kita harus mulai lebih hati-hati dalam memakai antibiotik. Kalau tidak ada indikasi dan resep dari dokter, ya jangan konsumsi,” terang Zubairi Djoerban.
“Atau, jangan juga melanjutkan resep antibiotik milik salah satu teman atau keluarga, karena merasa punya penyakit sama,” paparnya.
Zubairi Djoerban menyampaikan hal itu sehubungan dengan kasus yang terjadi di India baru-baru ini. Di sana sedang mengalami apa yang ia sebut pandemic superbugs.
“Yaitu bakteri luar biasa hebat yang tidak mempan dengan antibiotik. Jadi telah terjadi pandemic of antibiotics-resistant superbugs,” jelasnya lagi.
Menurut Zubairi Djoerban, resistan terhadap antibiotik ini sebenarnya masalah natural.
“Artinya, bakteri kan prinsipnya juga ingin tetap hidup, sehingga membuat dirinya lebih resistan terhadap antibiotik. Namun menjadi masalah besar ketika angka kejadiannya amat dipercepat oleh salah guna antibiotik,” ingatnya.
Salah guna yang dimaksud adalah antibiotik yang digunakan tidak pada tempatnya. Misalnya infeksi virus tapi dikasihnya antibiotik.
Baca Juga: Hari tanpa bra. Bra berkawat dapat memicu kanker adalah mitos
“Pada awal pandemi Covid-19 banyak sekali pasien mendapat antibiotik macam-macam yang menyebabkan perubahan dalam resistansi kuman,” pungkas Zubairi Djoerban.*