Forkopimda Sukoharjo siap siaga hadapi bencana alam akibat cuaca ekstrem

photo author
- Selasa, 11 Oktober 2022 | 14:55 WIB
Logo Kabupaten Sukoharjo  (Foto: sukoharjokab.go.id)
Logo Kabupaten Sukoharjo (Foto: sukoharjokab.go.id)

"Masyarakat juga berperan dimulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah di saluran air. Buanglah sampah pada tempatnya. Dengan demikian sampah tidak menyebabkan penyumbatan pada saluran air dan saluran air dapat berfungsi dengan baik mengalirkan air saat hujan," lanjutnya.

Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan, kesiapsiagaan bencana alam tidak hanya dilakukan pemerintah saja, namun juga melibatkan masyarakat.

Pencegahan dapat dilakukan untuk meminimalisir seperti memangkas ranting pohon membahayakan dan membersihkan saluran air dari penyumbatan sampah.

"Dalam beberapa hari di Sukoharjo sudah turun hujan deras dengan intensitas cukup lama. Beberapa titik perlu diwaspadai potensi banjir akibat luapan dari saluran air dan sungai," lanjutnya.

Baca Juga: Website hingga publikasi ke media massa akan mendukung perkembangan Desa Wisata Wirokerten

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, Polres Sukoharjo sudah siap penuh dalam melakukan kesiapsiagaan bencana alam.

Hal itu seperti sudah dilakukan beberapa hari lalu dengan melakukan latihan gabungan Polres Sukoharjo dan SAR di Waduk Mulur Bendosari dengan melibatkan petugas terkait.

"Anggota sudah latihan bersama dan disebar dalam pemetaan sekaligus pemantauan rawan bencana alam. Beberapa hari hujan deras dan di masing-masing Polsek memantau wilayahnya. Kami siapsiaga penuh baik personil dan peralatan," ujarnya.

Latihan juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk mengatasi ataupun memberikan bantuan kepada masyarakat terkait bencana alam.

Baca Juga: Begini cara menanggulangi trauma anak karena KDRT, orang tua juga harus diterapi

Hal itu penting mengingat Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah rawan bencana alam salah satunya banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

"Personel tetap ada yang patroli di wilayah rawan bencana. Kami juga koordinasi dengan BPBD, Kodim 0726 Sukoharjo, PMI dan lainnya untuk memantau perkembangan cuaca dan kondisi wilayah," lanjutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, mengatakan, deteksi dini fungsi saluran air, irigasi, drainase dan sungai dilakukan dengan melibatkan semua pihak baik petugas maupun masyarakat.

Hal ini mengingat sebaran saluran air, irigasi, drainase dan sungai berada merah disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Masing-masing memiliki peran sendiri.

Baca Juga: Longsor di Banjarnegara, petugas gabungan evakuasi lima korban, begini kondisinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X