HARIAN MERAPI - Dalam perhelatan Muhammadiyah Jogja Expo (MJE)#2 di Kampus Unit 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ring Road Selatan Yogyakarta, ada sesuatu yang menarik
Yaitu tiga agenda besar yang diusung oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY,
Berupa gelar Seni Wayang Kontemporer, Pameran Seni Rupa dan penghargaan Sanskrit Award kepada enam tokoh seni budaya dan olahraga di DIY.
Demikian diungkap Ketua LSBO PWM DIY Dr. KRT. Akhir Lusono, S.Sn., M.M di ruang Pameran bertajuk Bersama Membangun Bangsa, Jumat (7/10/2022).
Lebih lanjut menurut Akhir begitu sapaannya, selama ini masyarakat menilai bahwa Muhammadiyah jauh dari tradisi berkesenian.
Ternyata pandangan itu terpatahkan dengan berbagai kiprah yang dilakukan LSBO PWM DIY dalam menggarap potensi seni dan budaya warga persyarikatan besutan KH. Ahmad Dahlan ini.
"Kita sudah banyak kiprah dalam menggelar seni budaya dan bahkan olahraga tradisional seperti jemparingan, sudah berkembang di lingkungan Muhammadiyah," ucap Akhir.
Dalam kegiatan MJE#2 terkait dengan semangat menyongsong Muktamar Muhammadiyah 48 di Surakarta, LSBO PWM DIY selain akan mementaskan Wayang Kontemporer bertajuk Shinta Bingung
juga menggelar Pameran Seni Rupa yang menggelar karya seni rupa seperti lukis, patung dan instalasi dari 30 seniman sohor nasional dan daerah.
Baca Juga: Tim SAR gabungan evakuasi warga yang terjebak banjir di Denpasar
Dan memberikan anugerah Sanskrit Award kepada enam tokoh seni budaya dan olahraga di DIY.
Mereka adalah Almarhum Brisman HS tokoh teater, seniman sohor Kaligrafi Syaiful Adnan, tokoh seni Tari yang juga Dosen ISI Bambang Tri Atmojo,
sastrawan gaek Mustofa W. Hasyim, dan dua tokoh penggerak budaya dan olahraga yaitu Sukriyanto A.R dan Dasron Hamid (alm).
Sementara itu menurut Koordinator Pameran Lukisan Rinawati S.Sn., S.Pd pameran yang bertajuk Bersama Membangun Bangsa sengaja dipilih