Sukoharjo bebas sampah, Pemkab launching gerakan Zero Waste Family System

photo author
- Jumat, 23 September 2022 | 17:50 WIB
Sekda Sukoharjo Widodo saat launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah.  (Wahyu Imam Ibadi)
Sekda Sukoharjo Widodo saat launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah. (Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah. Kegiatan digelar dalam rangka World Cleanup Day (WCD) Tahun 2022 di pendapa kantor Kecamatan Gatak, Jumat (23/9/2022).

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan aksi pungut dan pilah sampah massal serta pembagian bibit pohon buah gratis untuk masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan, maksud kegiatan launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah adalah mendukung upaya pengurangan sampah pada sumbernya.

Baca Juga: Kejahatan luar biasa di Carolina, Pak Tucker gila seluruh anggota keluarga dibantai dan mayatnya disimpan

Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup khususnya dalam bidang pengelolaan sampah.

Sedangkan tujuan kegiatan yakni meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, mendorong gerakan memilah sampah mulai dari sumber sampah dan mewujudkan pengelolaan sampah secara Zero Waste Family System.

Gerakan kerja bakti bersih dan pilah sampah dilaksanakan mulai 10-25 September 2022 di lingkungan kerja dan lingkungan rumah masing-masing.

Sedangkan puncak WCD dan launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah digelar di pendapa kantor Kecamatan Gatak.

"Dari gerakan ini diharapkan sampah itu bisa selesai ditataran rumah tangga. Mulai dari pemilahan sampah yang nanti bisa diolah dan dikelola sesuai kelompoknya," ujarnya.

Baca Juga: Kejahatan luar biasa di Carolina, Pak Tucker gila seluruh anggota keluarga dibantai dan mayatnya disimpan

DLH Sukoharjo juga berharap peran serta masyarakat bertanggungjawab atas sampah yang dihasilkan. Hal ini sebagai bentuk sinergi antara masyarakat dengan pemerintah.

"Ditataran rumah tangga dan masyarakat sampah yang dihasilkan seperti bisa diolah menjadi pupuk kompos maka dipilah dan dimanfaatkan. Sehingga tidak menambah sampah buangan. Di masyarakat juga sudah ada bank sampah itu juga dimaksimalkan," lanjutnya.

Peran bank sampah di masing-masing lingkungan baik tingkat desa, kelurahan hingga RT dan RW akan dimaksimalkan. Sebab peran bank sampah ini sangat besar dalam membantu penanganan sampah ditingkat bawah. Hal ini berdampak besar pada pengurangan sampah buangan ditingkat kabupaten.

"Tetap kami lakukan pengawasan. Dimasing-masing tempat pembuangan sampah memberikan kontribusi pengurangan volume sampah. Target kita di tahun 2025 paling tidak 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah yang sudah dihasilkan masyarakat. Sehingga total 100 persen tertangani," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo saat membacakan sambutan Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, sampah di Indonesia menjadi salah satu permasalahan yang serius selama bertahun-tahun, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan tehnologi, dan perubahan gaya hidup masyarakat yang berdampak kepada peningkatan jumlah dan jenis sampahnya, sehingga memerlukan penanganan yang serius pula.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X