HARIAN MERAPI – Tingginya kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, sudah terjadi sejak lama. Ada kepercayaan, kasus itu terkait dengan adanya pulung gantung.
Peristiwa bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul yang tergolong tinggi menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah daerah setempat.
Dalam setahun, bisa dipastikan ada kasus bunuh diri yang terjadi di kabupaten Gunungkidul itu.
Baca Juga: Selama 9 bulan, 20 orang nekat bunuh diri di Gunungkidul, data ini termasuk tinggi
Data terbaru Kepolisian Resort Gunungkidul, menyebut selama tahun 2022 hingga akhir September ini ada 20 warga yang melakukan bunuh diri.
Perihal kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul memang bukan fenomena baru.
Menariknya, kasus bunuh diri di Gunungkidul sering terjadi pada musim kemarau seperti sekarang ini.
Entah kebetulan atau memang benar ada kaitannya dengan musim kemarau, faktanya angka kasus bunuh diri di Gunungkidul memang tinggi.
Sementara itu, sejumlah pihak yang menyebut musim kemarau sebagai pemicu aksi nekat bunuh diri itu terasa masuk akal.
Sebab, pada setiap musim kemarau di Gunungkidul terjadi kelangkaan air yang menyebabkan warga putus asa.
Dari rasa putus asa itu muncul tindakan nekat bunuh diri dengan berbagai cara. Biasanya dengan cara gantung diri dan menceburkan diri ke dalam sumur.
Kelangkaan air yang menyebabkan kekeringan di musim kemarau selalu terjadi akut di Gunungkidul.
Baca Juga: Penciptaan Keris Jalak Budha berlatar politis, Sriwijaya ingin lemahkan Mataram Kuno di Jawa