JAKARTA, harianmerapi.com - Psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia menyatakan, siapapun harus bersikap tenang terhadap orang terdekat yang punya keinginan untuk bunuh diri.
Menurutnya, tenang dan tidak memperlihatkan sikap menghakimi penting dalam merespons orang yang punya keinginan mengakhiri hidupnya.
"Kita pastikan diri kita tenang dulu sebelum kita memberikan respons apa pun kepada orang tersebut, jangan panik karena dikhawatirkan keluar sesuatu yang menghakimi," kata Rininda, dikutip Minggu (17/4/2022).
Baca Juga: BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Ketika respons yang muncul terkesan menghakimi, bisa jadi orang yang bersangkutan malah menutup diri dan enggan untuk bercerita sehingga sulit untuk membantunya.
"Yang menghakimi itu seperti apa? 'Kenapa kamu mau bunuh diri? Itu kan dosa.' Wah, itu sudah pasti dia enggak akan cerita," kata psikolog itu.
Mulailah merespons dengan menanyakan kabar yang bersangkutan, tanyakan kabarnya secara umum juga apa yang dia rasakan.
Baca Juga: Kemendagri Pungut Biaya Akses NIK Rp 1000, DPR Akan Awasi Ketat
Dia tidak menyarankan untuk blak-blakan bertanya soal keinginan untuk merenggut nyawa sendiri, melainkan perlahan membuat mereka mau mengungkapkan perasaannya.
"Ketika dia udah lumayan banyak cerita, baru kita singgung hal tersebut. 'Saya lihat di sosial media kamu, kamu upload hal seperti ini, apa yang kamu rasakan?' baru mengarah ke sana," ia mencontohkan.
Setelah itu, Anda bisa bertanya bantuan seperti apa yang bisa diberikan kepada mereka. Menurut Rininda, hal tersebut penting untuk ditanyakan agar mereka bisa merasa lebih baik. Bersabarlah sebelum menawarkan bantuan. Lebih baik membiarkan orang tersebut mengutarakan seperti apa pikiran, perasaan dan harapannya.
Baca Juga: Misa Malam Paskah, Paus Fransiskus Mengutuk Kekejaman Perang di Ukraina
"Jangan kita langsung ‘menyerang’ dia dengan berbagai bantuan. Walaupun niatnya bagus, belum tentu itu yang dia harapkan," jelas dia.
Ia menuturkan, ketika muncul pikiran untuk bunuh diri, seseorang harus berinteraksi dengan orang lain. Umumnya, pikiran tersebut muncul ketika seseorang sedang sendirian, tidak ada kegiatan dan sedang merasa kosong.