SEMARANG, harianmerapi.com - Dalam rangka memeriahkan rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Tengah, masyarakat di Semarang disuguhi pertunjukan seni tradisional.
Pertunjukan tersebut di antaranya jaranan dan gending-gending Jawa yang dikemas dalam event bertajuk Gamelan Kolosal, dan digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (14/8/2022).
Gamelan Kolosal itu ditampilkan 30 kelompok gamelan dan kuda lumping, yang terdiri atas 1.050 seniman jaranan dan pengrawit dari berbagai desa di Jawa Tengah.
Baca Juga: Film Mumun, sebuah adaptasi dari sinetron 'Jadi Pocong'
Pertunjukan yang tidak biasa itu membuat ribuan masyarakat yang mengikuti kegiatan hari bebas dari kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD) di kawasan tersebut turut mengabadikan momen dengan kamera ponsel masing-masing.
Tak hanya menyaksikan, masyarakat juga ikut menari bersama penari jaranan, sehingga menjadi sebuah pertunjukan flashmob Tari Jaranan di kawasan Simpang Lima.
Salah seorang seniman dari Kelompok Setyo Langen Budoyo Wonosobo Yusuf Arifin sangat mengapresiasi kegiatan Gamelan Kolosal tersebut dan berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena telah memberikan bantuan gamelan kepada kelompok seni tradisi, khususnya kuda lumping dan jaranan.
"Ini memberikan kami semua suntikan semangat untuk lebih bisa lagi dalam berkesenian terutama untuk generasi muda. Kegiatan ini juga bisa memperkenalkan kepada masyarakat, bagaimana kesenian yang ada di Jawa Tengah itu memang luar biasa dan sangat beragam," kata Yusuf.
Baca Juga: Mengapa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi belum tersentuh hukum ?
Di antara para penari, turut hadir pula istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, yang ikut menarikan jaranan.
"Asyik ya. Saya kebetulan lama banget nggak nari tradisional, mungkin (terakhir waktu) SD ya; karena ini pertama kali, jadi banyak nyontek depan belakang," kata Atikoh.
Dia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut menari jaranan. Meskipun di era perkembangan teknologi digital, masyarakat masih mencintai budaya lokal.
"Melihat antusiasme masyarakat luar biasa, anak muda, anak kecil, tua, semua ikut menari. Semoga seni tradisional ini semakin eksis, kebudayaan lokal semakin dicintai, semakin membumi dan masyarakat Jawa Tengah semakin makmur gemah ripah loh jinawi," tambahnya.
Baca Juga: Komnas HAM akan cek TKP tewasnya Brigadir J di Duren Tiga, namun tetap didampingi Labfor Polri
Sementara itu, melalui rekaman video, Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf pada para seniman dan seluruh masyarakat karena tidak dapat hadir. Ganjar sedang berada di Jakarta untuk mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo.