SUKOHARJO, harianmerapi.com - Gedung Sanggar Inklusi Pertama Hati Wijaya di Desa Ngrombo Kecamatan Baki diresmikan. Peresmian dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Jumat (22/7).
Pemkab Sukoharjo memberikan perhatian penuh pada disabilitas mulai kesehatan, pendidikan, gizi dan pendampingan, termasuk penyediaan gedung sanggar inklusi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Suparmin mengatakan, peresmian Gedung Sanggar Inklusi Pertama Hati Wijaya Kecamatan Baki dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian dan keberpihakan negara dan seluruh komponen masyarakat terhadap tumbuh kembang anak yang berkebutuhan khusus.
Baca Juga: GKR Hemas resmikan gedung Zam-zam, RSIY PDHI tambah ruang rawat inap eksekutif
Selain itu juga untuk membantu orang tua dalam mengatasi permalasahan pada anak secara tepat dan akurat sehingga diperoleh penatalaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan kelurga.
Kemudian, terwujudnya partisipasi semua pihak dalam peran serta upaya pemberdayaan dan perlindungan pemeluk pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten Sukoharjo.
Terwujudnya masyarakat yang inklusif bebas hambatan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial berdasarkan kesetaraan.
Pembiayaan pembangunan Gedung Sanggar Inklusi Pertama Hati Wijaya Kecamatan Baki ini bersumber dari bantuan keuangan pada bagian pembangunan Sekretariat Daerah pada APBD Sukoharjo tahun 2021 senilai Rp 250 juta.
Bantuan diberikan sebagai bentuk perhatian Pemkab Sukoharjo mewujudkan keberadaan gedung sanggar inklusi disetiap kecamatan.
Baca Juga: Soal proyek exit tol Salatiga, Wakil Ketua DPRD minta Pj Walikota pro aktif membantu, ini masalahnya
Suparmin melanjutkan, jumlah sanggar inklusi di Sukoharjo ada 12 sanggar yang mana delapan sanggar inklusi sudah diresmikan termasuk Sanggar Inklusi Pertama Hati Wijaya Baki.
Untuk sanggar inklusi di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Tawangsari dalam proses pembangunan di tahun ini. Sedangkan untuk Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Kartasura akan diusulkan pada anggaran perubahan tahun 2022.
"Total anggaran sanggar inklusi di 12 kecamatan untuk pembangunan gedung sekitar Rp 3 miliar, belum termasuk pemenuhan pemberian makanan tambahan (PMT), adanya CSR, alat bantu, insentif relawan dan bantuan sarana prasarana yang lain," ujarnya.
Keberadaan sanggar inklusi di Kabupaten Sukoharjo mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat.