Harianmerapi.com – Ahli kesehatan yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan seputar benjolan di payudara.
Dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Rabu (29/6/2022), Zubairi Djoerban menjawab pertanyaan apakah benjolan payudara baik perempuan maupun pria itu pasti kanker ?
“Belum tentu. Dari pemeriksaan kami di Jakarta Breast Center, benjolan itu Cuma 12 persen yang kanker,” jawab Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Konflik Memanas, AS Tuduh Lima Perusahaan China Dukung Militer Rusia, Ini Datanya
“Sebagian benjolan itu tumor jinak. Sebagian lagi kanker ganas. Jadi, benjolan itu tak selalu kanker,” terangnya.
“Dus kanker payudara itu macam-macam, tidak homogen. Dalam arti penyebabnya tidak melulu kanker payudara,” kata Zubairi Djoerban.
“Bisa juga kanker kelenjar getah bening/limfoma yang muncul di payudara. Bahkan, benjolan itu bisa juga Tubercolusis. Kami pernah temukan ini ketika operasi, meski jarang,” bebernya lagi.
Baca Juga: Daging Hewan Kurban Dikalengkan, Lebih Praktis untuk Didistribusikan ke Berbagai Tempat
Unggahan Prof Zubairi Djoerban ini banyak mendapat tanggapan dan pertanyaan dari netizen, namun belum semua ditanggapi.
“Saya pernah ada benjolan juga. Awalnya suruh ke spesialis, ada kemungkinan operasi. Tapi setelah periksa dokter lain ternyata karena infeksi dan autoimun. Pakai antiautoimun seminggu ilang,” tanggap netizen menceritakan pengalamannya.
Baca Juga: Kemenag Terbitkan Surat Edaran Penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha, Ini Isinya
“Kalau tumor jinak apakah harus dioperasi,” tanya netizen lain yang belum mendapat jawaban. *
