“Karena mereka tau itu, mereka juga bisa paham dan menghubungkan semuanya sehingga penyampaian informasi lebih mudah,” ujarnya.
Baca Juga: Kominfo Buka Program Beasiswa S2 di Dalam dan Luar Negeri, Ini Persyaratannya
Ditambahkan Rennie, semua diaspora di luar negeri paham bagaimana mereka harus kerja sama dengan warga negara lain. Diaspora adalah kunci dalam menjembatani komunikasi untuk kerjasama yang lebih erat.
Pada kesempatan tersebut, Siti Nugraha Mauludiah, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Luar Negeri menyampaikan, untuk menghadapi tantangan presidensi G20 negara tidak bisa lagi melakukan proses diplomasi publik secara mandiri.
“Diperlukan sebuah kolaborasi bersama, salah satunya dengan para diaspora Indonesia di luar negeri yang memiliki peran pembangunan karakter dan pola interaksi presidensi G20 Indonesia,” katanya.
Diaspora Talk dilaksanakan dalam rangka menggaungkan Presidensi G20 Indonesia dengan menggandeng Diaspora Indonesia. Di hari kedua, Diaspora Talk menghadirkan pembicara yaitu Diaspora Indonesia di Jepang Sastia Prama Puteri, Diaspora Indonesia dari Amerika Serikat Sonita Lontoh dan Founder Youth Society Indonesia - Belanda Rennie Ross. *