Penyakit Mulut Kuku atau PMK Tidak Tulari Manusia, Dinas Ketahanan Pangan Purworejo Minta Warga Tetap Tenang

photo author
- Selasa, 21 Juni 2022 | 22:26 WIB
Sapi sehat bebas Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK milik pedagang ternak kurban di Desa Winongkidul, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.  (Foto: Jarot Sarwosambodo)
Sapi sehat bebas Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK milik pedagang ternak kurban di Desa Winongkidul, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. (Foto: Jarot Sarwosambodo)

 

PURWOREJO, harianmerapi.com -  Wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang merebak di Indonesia sejak 2 bulan terakhir, membuat publik resah.

Sebab, merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku itu masih saja meluas hingga menjelang perayaan Idul Adha 1443 H.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa Penyakit Mulut dan Kuku yang menginfeksi sapi, kambing, atau kerbau itu tidak tulari manusia.

Baca Juga: PSS Sleman Tabuh Genderang 'Perang' Hadapi PSIS Semarang di Piala Presiden 2022

Menurut Kabid Keswan dan Kesmavet, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo drh Widartik, Penyakit Mulut dan Kuku tidak zoonosis atau menular kepada manusia.

“PMK tidak akan menular ke manusia, jadi kami minta masyarakat untuk tidak panik, apalagi sampai tidak jadi kurban karena takut, padahal sudah diniatkan, harus tetap tenang,” tuturnya kepada Harian Merapi, Selasa 21 Juni 2022.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), katanya, tetap membolehkan ternak sakit dengan skala gejala ringan, bisa dipotong.

“Jika ternak gejalanya berat, disembuhkan dulu, kemudian baru bisa dipotong,” ujarnya.

Gejala ringan tersebut antara lain bentuk tubuh hewan kurban masih gemuk, tidak pincang, kukunya tidak lepas, dan sedikit keluar liur.

“Jika gejalanya masih ringan, masuk sesuai aturan MUI, maka silakan dipotong,” katanya.

Adapun pengolahan daging dan jeroan, lanjut Widartik, harus dilakukan secara khusus, yakni dengan merebus selama 30 menit pada air mendidih.

“Daging jangan dicuci dulu, tapi direbus pada air mendidih, tujuannya agar virus penyakit tidak masuk saluran pembuangan, mencemari lingkungan, dan menulari ternak yang sehat,” ucapnya.

Baca Juga: Dibuka Kelas Podcast Parenting dan Anak Guna Mendukung Literasi Digital dalam Ranah Keluarga

Widartik juga tidak merekomendasikan panitia kurban mencuci jeroan di aliran sungai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jarot Sarwosambodo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X