Kotagede Yogyakarta, Masihkah Pantas Disebut Sebagai Kota Perak?

photo author
- Selasa, 14 Juni 2022 | 11:10 WIB
Para karyawan Salim Silver tetap bergairah berkarya (Foto: Teguh Priyono)
Para karyawan Salim Silver tetap bergairah berkarya (Foto: Teguh Priyono)

JOGJA, harianmerapi.com - Sejarah panjang kerajinan perak Kotagede pernah mengalamai masa kejayaan serta menjadi tujuan para pelancong dalam negeri maupun manca negara berbelanja langsung dari pusatnya.

Julukan sebagai Kota Perak melekat pada Kotagede.

Dulu hampir setiap hari Kotagede menjadi jujugan para bule menikmati witasa di perkampungan kuno dan berbelanja cendera mata berbagai macam kerajinan perak.

Baca Juga: Beberapa Keistimewaan yang Diberikan Allah SWT kepada Orang Beriman yang Megembangkan Budaya Malu

Setelah reformasi dan terlebih pada masa Pandemi belakangan ini, pemandangan turis asing jalan-jalan di perkampungan Kotagede menjadi sesuatu yang langka terjadi.

Saat ini boleh dibilang kerajinan perak Kotagede mengalami masa surut.

Demikian ungkap dedengkot pengrajin perak Kotagede Prio Salim (60), saat ditemui Merapi Senin (13/6/2022), di Studio bengkel usahanya Salim Silver, Kebohan, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.

"Terlebih pada masa pandemi hingga saat ini dampak itu masih dirasakan oleh para pengrajin."

"Secara data berapa yang masih aktif dan berapa yang sudah gulung tikar, mungkin pihak terkait perlu melakukan pendataan ulang," kilah Salim.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Selasa Legi 14 Juni 2022, Berbakat di Bidang Dagang dan Tani, Punya Antibodi

Akibat Pandemi Covid 19 menurut pengrajin perak yang juga duduk sebagai Dewan Penasehat Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y), banyak pengrajin dan pengusaha perak tidak produksi.

Meski ada kesempatan pelatihan terkait dengan produksi kerajinan untuk peningkatan mutu, namun hasilnya juga belum tampak.

Menurut dia saat ini pengrajin dan pengusaha sebenarnya selain membutuhkan bahan baku, pelatihan proses produksi dan yang paling pokok adalah pemasaran.

"Saya sendiri melihat peluang pasar itu sebenarnya masih terbuka dan ada, sebab meskidalam keadaan sulitseperti saat ini. Pesanan dari pasar luar negeri masih ada,meski tidak seramai dulu," ucapnya.

Saat ini Perak Kotagede masuk dalam Warisan Budaya Takbenda dengan penetapan itu seharusnya dapat mengangkat kembali kejayaan pengrajin perak Kotagede.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X