Migrasi Siaran Analog ke Televisi Digital untuk Menambah Jaringan Internet, Tak Ada Lagi Daerah Blank Spot

photo author
- Selasa, 14 Juni 2022 | 08:40 WIB
Tangkapan layar Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti memaparkan urgensi digitalisasi penyiaran dalam sosialisasi ASO, Minggu (12/6/2022).  (YouTube Kemkominfo TV)
Tangkapan layar Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti memaparkan urgensi digitalisasi penyiaran dalam sosialisasi ASO, Minggu (12/6/2022). (YouTube Kemkominfo TV)

JAKARTA, harianmerapi.com - Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog tidak hanya bertujuan untuk digitalisasi siaran televisi. ASO membuat pemerintah bisa menata ulang frekuensi yang saat ini penuh sesak.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengutarakan, siaran analog membuat frekuensi televisi tidak efisien.

Saat ini stasiun televisi di Indonesia berjumlah 699 stasiun. Sepanjang masih menggunakan siaran analog, maka satu televisi membutuhkan satu frekuensi.

Baca Juga: TV Digital Sering Dianggap Sama dengan Video Streaming, Intip Perbedaannya Biar Nggak Salah Kaprah

"Frekuensi kita sangat terbatas, tidak bisa diperluas lagi. Padahal akses internet membutuhkan jaringan yang luas," kata Niken dalam Sosialisasi ASO yang ditayangkan YouTube Kemkominfo TV, dikutip pada Senin (13/6/2022).

Dengan adanya penataan ulang tersebut, maka satu frekuensi bisa digunakan untuk 6-12 televisi sekaligus. Ini artinya ada frekuensi kosong yang bisa dimanfaatkan pemerintah melalui Kementerian Kominfo untuk menambah akses internet.

"Setelah ditata ulang, frekuensi itu dikembalikan kepada negara. Nah sisa frekuensi itu dialihkan ke broadband untuk kebutuhan telekomunikasi, akses internet dan mendukung indsutri digital," lanjut Niken.

Baca Juga: Siaran TV Digital Lebih Ramah Anak, Fitur EPG Bantu Menyeleksi Tontonan Sehat Bagi Keluarga

Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi daerah yang terdampak blank spot atau tidak terkaver jaringan internet. Jaringat internet nantinya dapat lebih merata.

Migrasi siaran analog ke digital ini pun bisa menghadirkan akses internet cepat sampai pelosok desa terpencil.

"Kalau tidak dilakukan migrasi, ya sampai kapanpun daerah yang blank spot tidak bisa tertutup," ujarnya.

Baca Juga: Hasil Penelitian Menunjukkan, Sunat Mampu Meningkatkan Kualitas Kehidupan Seksual

Niken optimis, akses internet di Indonesia mendukung jaringan 5G yang sudah diuji coba di beberapa wilayah. Jaringan 5G digadang-gadang memiliki kecepatan berkali-kali lipat dibanding 4G.

Kominfo memiliki tugas berat menyediakan kebutuhan internet guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur digital. Selain sebagai regulator, Kominfo juga sebagai akselelator dan fasilitator transformasi digital.

"Jika sebelumnya targetnya dalam 10 tahun, selesai pada 2030, ini dipercepat hanya 3-4 tahun menjadi 2023-2024. Infrastruktur internet harus disediakan kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Niken.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Youtube Kemkominfo TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X