"Saya berharap melalui kegiatan ini kedepan dapat meningkatkan peran perempuan dalam kancah perpolitikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Sukoharjo sehingga mampu memenuhi 30 persen kuota DPRD di Kabupaten Sukoharjo," ujarnya.
Baca Juga: Kendati Pasar Hewan Ditutup, Kasus PMK di Klaten Melejit
Etik Suryani menambahkan, melalui pendidikan politik ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi terwujudnya masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai persoalan politik serta memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Pasalnya, pendidikan politik diperlukan bukan saja bagi para pemilih yang kurang atau belum memiliki pemahaman tentang persoalan politik, tetapi juga bagi para pemilih yang sudah memiliki pengetahuan tentang persoalan politik.
Kepala Badan Kesbangpol Sukoharjo Gunawan Wibisono mengatakan, Pendidikan politik bagi elemen masyarakat dalam rangka bulan Bung Karno pada kegiatan peningkatan demokrasi fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik pemilihan umum dan pemilihan kabupaten skh tahun 2022 diikuti ibu-ibu ketua TP PKK tingkat desa, kelurahan dan kecamatan se-Kabupaten Sukoharjo.
Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan nasionalisme pada ibu-ibu. Selain itu juga meningkatkan peran perempuan mengingat partisipasi mereka sangat diperlukan dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang.
"Partispasi politik perempuan sangat diperlukan pada pemilu serentak 2024. Perempuan memiliki peran besar dalam membantu kesuksesan penyelenggaraan pemilu," ujarnya.*