Kematian Hewan Ternak di Nglipar Gunungkidul Bukan Karena PMK, Ternyata Ini Penyakitnya

photo author
- Selasa, 7 Juni 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi. Pedagang hewan kecele lantaran pasar hewan ditutup sementara untuk antisipasi PMK.  (Bambang Purwanto)
Ilustrasi. Pedagang hewan kecele lantaran pasar hewan ditutup sementara untuk antisipasi PMK. (Bambang Purwanto)

Salah satunya dengan menutup sementara aktivitas seluruh pasar hewan. Upaya lain kini tengah disiapkan demi melindungi ternak yang masih sehat.

Baca Juga: Polemik Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu untuk Wisatawan Lokal, Begini Pesan Biksu Sri Pannyavaro Mahathera

Antara lain rencana untuk memberikan vaksin yang disediakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Terkait dengan angka kematian hewan ternak di Kapanewon Nglipar, dari hasil pemeriksaan kematiannya disebabkan karena penyakit hipocalsemia yang mengganggu metabolisme tubuh hewan yang disebabkan oleh kekurangan mineral kalsium dalam darah.

Hal ini berpengaruh pada sistem saraf hewan sehingga kemudian berakibat fatal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Besok Rabu 8 Juni 2022, Bagi yang Jomblo, Perbanyak Pergaulan Agar Ketemu Jodoh

Sebelumnya di Kalurahan Pengkol dilaporkan sebanyak 20 ekor kambing dan 1 ekor sapi mati dalam kurun waktu satu bulan.

Kemudian yang kedua juga dilaporkan sebanyak 6 ekor sapi mengalami sakit. Tetapi setelah mendapat penanganan dan perawatan dari petugas akhirnya berhasil diselamatkan.

Adapun untuk Kabupaten Gunungkidul hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK tengah menjalani pengobatan dari petugas.

Tetapi meskipun ada indikasi PMK semakin meluas tetapi di Gunungkidul belum memerlukan lokasi khusus untuk tempat isolasi hewan ternak.

Baca Juga: Desa Budaya Gunungkidul Kenalkan Potensi di Bandara YIA Kulon Progo

Hal itu dikarenakan untuk menyediakan lokasi khusus tempat karantina hewan ternak memerlukan lokasi yang luas.

“Lokasi karantina sendiri dilaksanakan secara mandiri dan masih dapat menggunakan kandang milik warga,” terangnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X