KULON PROGO, harianmerapi.com - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY berupaya mengenalkan potensi seni budaya DIY di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo pada Sabtu-Minggu (4-5/6/2022).
Pementasan seni budaya bertemakan Jogja Glorius Culture For The World tersebut mendapat sambutan hangat dari para pengunjung bandara.
Tak sedikit dari mereka yang mendekat untuk menyaksikan pementasan kesenian yang dipertunjukkan oleh para seniman dari Kabupaten Gunungkidul tersebut.
Baca Juga: Mancing di Sungai Dapat Ikan Aneh, Eh...Malamnya Mimpi Si Ikan Minta Dikembalikan
Acara diawali dengan arak-arakan dari parkir luar lantai 3 menuju Kawasan Tugu Malioboro (KTM).
Di Kawasan Kedatangan maupun Kawasan Keberangkatan beberapa desa budaya menampilkan kebolehannya dalam menghibur pengunjung bandara.
Pada Sabtu, (4/6) Desa Budaya Kabupaten Gunungkidul menampilkan Reog Dodok dari Desa Petir, Tari Sanggrita dan jathilan dari Desa Semin,
Tari Ambatik dan Tari Goyang-goyang dari Desa Katongan, Tari Punjari dan Mangastuti dari Desa Kemadang, Tari Parasamya Sang Wiro dari Desa Wonosari,
Tari Sandhing Pertiwi dari Desa Kepek Wonosari, Jathilan Jodhipati dari Desa Tambakromo, Tari Kembang Jeruk dan Tari Dadia Mulya dari Desa Jerukwudel, Tari Nggembel dari Desa Beji Ngawen.
Dalam acara tersebut juga dibagikan souvenir khas dari desa budaya kepada pengunjung yang menyaksikan pementasan.
Ria Silviani sebagai pembawa acara yang juga sekaligus pendamping desa budaya tampak sesekali menyapa dan mengenalkan potensi desa kepada pengunjung bandara dari luar daerah.
Pada Minggu (5/6) pengunjung bandara disuguhi penampilan Bregada Klana Cipta Wening dari Desa Putat, Tari Limpat dari Desa Kepek Saptosari,
Jathilan Putri Turangga Langen Beksa dari Desa Ngalang, Tari Tenggok dan Sengkut dari Desa Karangrejek, Jathil Warih Sapta Hapsari dari Desa Giring,