Baca Juga: Sepak Bola SEA Games, Indonesia Lumat Filipina 4-0
Nur turut serta.
Kondisi Ayu masih tetap sama, matanya tidak bisa menutup, dengan mulut menganga.
Orang tua Ayu pun menutup matanya dengan kain.
Sepanjang perjalanan, Nur selalu melihat Ayu, melihatnya, Nur merasa Ayu sadar dan sedang berada di sampingnya.
Tapi itu, hanya perasaan Nur saja. Hingga sampai mereka di kota Ng***, di rumah orang yang menawarkan bantuan.
Baca Juga: SEA Games, Tim Bola Voli Indoor Putra Indonesia Menang Mudah Atas Myanmar
Sesampai di sana, Ayu ditidurkan di atas pelepah daun pisang, yang kemudian dimasukkan ke dalam keranda.
Nur melihatnya janggal, ia mengatakan kepada Mas Ilham jika cara itu sudah menyimpang.
Tapi Mas Ilham bersikeras, ia menolak, ia mengatakan mungkin masih bisa.
Mas Ilham frustasi, Nur benar-benar memaklumi, bayangkan Mas Ilham lah yang menunjukkan kepada adiknya, desa tempat KKN itu.
Proses itu butuh waktu lama, hingga orang yang menawarkan bantuan itu menyatakan tidak sanggup.
Baca Juga: Sepak Bola SEA Games, Babak Pertama Indonesia Unggul 2-0 Atas Filipina
Ayu tidak dapat diselamatkan, kata orang pintar itu, kecuali dibawa keluar Pulau Jawa.
Namun, hal yang mustahil dilakukan, “Ayu gorong wayahe mati, dadi keadaane yo bakal koyok ngene tekan wayahe mati (Ayu belum saatnya mati, jadi keadaannya bakal tetap seperti ini sampai saatnya mati),” begitu katanya.