JOGJA, harianmerapi.com – Kisah KKN di Desa Penari mencapai puncak dengan datangnya sebuah petaka.
Petaka dalam kisah KKN di Desa Penari menimpa Ayu dan Bima, keduanya masih punya raga, tapi tidak dengan sukmanya...
Kisah KKN di Desa Penari, konflik itu, diungkap Nur, salah satu tokohnya, kepada Simple Man, pemilik akun Twitter @SimpleM81379523, yang diunggah tahun 2019, dan viral.
Harian Merapi mencoba menyajikan cerita asli KKN di Desa Penari Nur Story atau versi Nur, dengan melansir thread akun Twitter Simple Man @SimpleM81379523.
Baca Juga: Sepak Bola SEA Games, Indonesia Lumat Filipina 4-0
KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 29 : Penyesalan yang terlambat.
Mbah Buyut pamit mau mencari Widya, ia masuk ke dalam kamar, dengan ilmu kebatinannya, ia menjelma menjadi anjing hitam.
Setelah itu, barulah Pak Prabu menjelaskan semuanya, apa yang selama ini ia rahasiakan.
Rahasia yang sebenarnya menjadi dasar, mengapa pada saat Ayu, Nur, dan Mas Ilham datang, ia menolak desanya jadi tempat KKN.
Memang sedari awal Pak Prabu menolak keras rencana mereka KKN di desanya, tapi kala itu, Ayu berhasil meyakinkan.
Baca Juga: SEA Games, Tim Bola Voli Indoor Putra Indonesia Menang Mudah Atas Myanmar
Tapi justru Ayu sendiri, melanggar janjinya.
Pak Prabu menjelaskan, di samping lereng, ada Tapak Tilas, tempat penduduk desa ini mengadakan pertunjukan tari.
Tapi bukan untuk warga desa, pertunjukan itu dipersembahkan kepada jin penunggu hutan.
Dulu, setiap pertunjukan tari itu diadakan untuk menghindari balak, bencana bagi desa.