SLEMAN,harianmerapi.com- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) memulai pembangunan tol Yogyakarta-Bawen.
pembangunan diawali dari Yogyakarta dan ditargetkan beroperasi 2024. tol Yogyakarta-Bawen merupakan tol pertama yang dibangun di wilayah DIY.
Groundbreaking tol Yogyakarta-Bawen digelar di Dusun Sanggrahan, Desa Tirtoadi, Kepanewon, Mlati, Sleman, Rabu (30/3/2022). Acara ini dihadiri Direktur Jenderal Bina Marga Kemen PUPR Hedy Rahadian.
Tol Yogyakarta-Bawen memiliki panjang 75,82 Km dengan rincian tol sepanjang 67,6 kilometer berada di Jawa Tengah dan 8,77 Km di DIY. Di DIY, tol ini dibangun melayang melintasi Selokan Mataram sepanjang 6,31 Km.
Terdapat enam seksi pembangunan, di mana seksi satu menghubungkan Kota Yogyakarta-Banyurejo (8,25 Km), Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Borobudur-Magelang (8,08 km), Magelang-Temanggung (16,46 km), Temanggung-Ambarawa (22,56 km) dan Ambarawa-Bawen (5,21 km).
Juga akan dibangun empat simpang susun di Ambarawa, Temanggung, Magelang, dan Banyurejo (Sleman). Total biaya pengadaan lahan sebesar Rp7,7 triliun dan total investasi mencapai Rp 14,26 T.
Kemen PUPR memastikan untuk seksi satu, pengadaan lahan sudah menyentuh angka 92,28 persen.
Sedangkan untuk keseluruhan pembebasan lahan sepanjang Yogyakarta-Bawen baru mencapai 10,5 persen.
Baca Juga: Polisi Sebut Rombongan Supermoto Masuk Tol Kelapa Gading-Pulogebang karena Tidak Ada Gerbang Tol
"Keberadaan tol Yogyakarta-Bawen ini akan merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang bertujuan mengembangkan segitiga emas kawasan Merapi-Merbabu," beber Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian.
Dijelaskan, DIY dipilih sebagai titik nol dibandingkan dengan Semarang, alasannya terkait dengan prioritas pengadaan lahan.
Karena ke depan, Yogyakarta akan menjadi ruang transit dalam meningkatkan konektivitas kawasan budaya dunia Borobudur-Yogyakarta.
"Keseluruhan tol ditargetkan operasi awal 2025, tol Yogyakarta-Bawen ini akan terintegrasikan dengan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo," katanya.