Setelah itu, penyidik menyusun pemberkasan tahap I kasus tersebut.
Sementara itu Ketua RT 03 RW V Popongan, Mariyo mengatakan Sutarji sering bepergian sehingga jarang di rumah.
Saat tiba di kampungnya itu, ia membawa korban dalam keadan sakit pada 27 Februari 2022.
“Di rumah itu ada ayah dan dua adiknya yang sudah berkeluarga. Kecurigaan kami saat Godek (panggilan Sutarji) minta jenazah istrinya dikafani sebelum dikubur. Kita kaget. Sakit apa kenapa enggak sejak awal dibantu pemakamannya,” katanya. *