harianmerapi.com - Self efficacy (efikasi diri) adalah keyakinan individu pada kemampuan dirinya sendiri dalam menghadapi atau menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab, mencapai tujuan yang telah dicanangkan, serta mengatasi hambatan untuk mencapai suatu hasil dalam situasi tertentu.
Setiap pola asuh akan memberi efek yang berbeda terhadap karakter anak atau siswa.
Sedangkan dalam arti yang lebih spesifik lagi, self efficacy adalah perasaan seseorang bahwa dirinya mampu menangani tugas tertentu secara efektif dan efisien.
Baca Juga: Cerita Horor Diteror Orang-orangan Sawah karena Buang Air Kecil Tidak Permisi
Konsep self efficacy ini sebenarnya adalah inti dari social cognitive theory dari Albert Bandura yang menekankan peran belajar observasional, pengalaman sosial, dan determinisme timbal balik dalam pengembangan kepribadian seseorang.
Self Efficacy ini dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan melalui salah satu atau beberapa kombinasi empat sumber self efficacy. Keempat sumber self eficacy tersebut adalah:
Pertama, maxtery experience (pengalaman menguasai sesuatu). Pengalaman langsung siswa merupakan sumber efikasi diri yang paling kuat.
Baca Juga: Dikejar Dosa karena Darah Daging Hasil Hubungan Terlarang Ditinggalkan Saat Masih Bayi Merah
Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri yaitu performa masa lalu. Secara umum, performa yang berhasil akan meningkatkan ekspetasi mengenai kemampuan, sedangkan kegagalan yang dialami siswa akan menurunkan hal tersebut.
Performa yang berhasil akan meningkatkan efikasi diri secara proporsional dengan kesulitan dari tugas tersebut.
Kegagalan sangat mungkin untuk menurunkan efikasi diri saat seorang siswa tahu bahwa mereka telah memberikan usaha terbaik mereka.
Kedua, vicarious experience (pemodelan sosial) adalah salah satu metode symbolic modeling, yakni proses belajar dengan cara mengamati model secara simbolik.
Efikasi diri meningkat saat siswa mengobservasi pencapaian orang lain yang memiliki kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat siswa melihat rekan sebayanya mengalami kegagalan.
Saat orang lain berbeda dengan dirinya, pemodelan sosial akan memiliki efek yang sedikit dalam efikasi dirinya.