"Realita tersebut kemudian ditangkap Sri Sultan HB IX dan digagas lah tatanan baru birokrasi lokal yang sebelumnya kawedanan menjadi kapanewon," kata Damar.
Diharapkan, Sendratari Sejarah Lahirnya Kapanewon bisa menjadi sarana untuk mengisahkan tentang sejarah lokal Kulon Progo.
Dengan demikian, kisah-kisah tersebut tetap lestari dan bisa dipahami masyarakat terutama generasi muda di wilayah ini.
Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan, sejarah lokal Kulon Progo patut diwariskan kepada anak cucu agar tetap dipahami masyarakat setempat.
Pihaknya pun mengapresiasi pentas sendratari yang ditampilkan dalam acara tersebut. *