Duka itu Masih Dirasakan Warga Desa Pagentan Banjarnegara

photo author
- Senin, 22 November 2021 | 15:00 WIB
Tebing setinggi 25 meter di Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah yang longsor dan materialnya menimpa rumah warga di bawahnya. ANTARA/ (HO-BPBD Banjarnegara.)
Tebing setinggi 25 meter di Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah yang longsor dan materialnya menimpa rumah warga di bawahnya. ANTARA/ (HO-BPBD Banjarnegara.)

Pos lapangan

Terkait dengan kejadian tersebut, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya telah membuka Pos Lapangan Penanganan Bencana di Desa Pagentan selama tiga hari.

Andri juga mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah setempat untuk tidak panik dan tetap tenang terkait dengan kejadian ini.

Baca Juga: Lapangan untuk Akses Jalan Pabrik Sepatu, Warga Dusun Tetep Salatiga Menolak Keras

Kendati demikian, dia juga meminta warga untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.

Saat tebing longsor di Desa Pagentan, kata dia, memang tidak sedang terjadi hujan, namun pada siang hari sebelum kejadian hujan turun cukup deras.

Selain itu, beberapa hari sebelum kejadian, hujan juga hampir setiap hari mengguyur wilayah tersebut.

Oleh karena itu, BPBD Banjarnegara meminta warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan deras turun lebih dari dua jam, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng. Warga disarankan untuk kembali ke rumah mereka jika hujan sudah benar-benar reda dan kondisi sudah cukup aman.

BPBD Banjarnegara terus melakukan sosialisasi kepada seluruh warga yang ada di wilayah ini dalam rangka mengantisipasi dampak fenomena La Nina yang dikhawatirkan berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Pihaknya juga meminta warga untuk berperan aktif dalam melakukan kontrol lingkungan di sekitar rumah masing-masing. Warga diminta untuk segera melaporkan kepada perangkat desa setempat jika menemukan tanda-tanda rekahan tanah.

Selain itu, warga juga bisa melaporkan secara langsung bila mengetahui informasi terkait dengan kebencanaan ke Pusat Pengendalian Operasi atau Pusdalops BPBD Kabupaten Banjarnegara.

Berpengaruh

Terkait dengan kejadian tersebut, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Indra Permanajati mengingatkan bahwa pada musim hujan kenaikan intensitas air akan berpengaruh terhadap kenaikan jumlah bencana hidrometeorologi yang bisa menyertainya, termasuk tanah longsor.

Baca Juga: Persekat Vs Perserang: Prediksi, Susunan Pemain, Live Streaming, Partai Hidup Mati Menuju 8 Besar

Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi pada umumnya, meliputi banjir, tanah longsor, dan puting beliung yang tentunya akan berdampak pada lokasi-lokasi rawan dan rentan terhadap bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X