BANJARNEGARA, harianmerapi.com - Bencana itu sudah terjadi tiga hari lalu, namun peristiwa tersebut sangat membekas dalam ingatan warga Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tebing setinggi hampir 25 meter longsor itu terjadi pada Jumat (19/11), pukul 21.30 malam. Akibatnya material berupa tanah serta bebatuan menimpa dua rumah warga yang berada di bawahnya.
Sebanyak empat orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam rumah mereka yang tertimbun material longsoran, sedangkan satu orang lainnya diketemukan dalam kondisi selamat dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Lonjakan Kasus Bica Capai 430 Persen Bila Prokes Tak Ketat
Kepala Desa Pagentan Abdul Kohar menuturkan saat kejadian ada salah seorang warganya sedang berada tidak jauh dari lokasi tebing longsor.
Warga tersebut mendengar suara yang sangat keras sehingga langsung berlari menuju lokasi sumber suara untuk melakukan pengecekan.
Begitu mengetahui ada dua unit rumah tertimbun material longsor, warga tersebut langsung menuju kediaman kepala dusun guna melaporkan kejadian itu. Selanjutnya, informasi itu juga diteruskan ke kepala desa serta pihak terkait lainnya.
Kabar duka itu lantas menyebar dengan cepat ke seluruh desa. Warga yang mendengar informasi tersebut langsung berbondong-bondong menuju lokasi kejadian.
Abdul Kohar juga menceritakan bahwa saat dia tiba di lokasi, terlihat dua unit rumah sudah dalam kondisi rusak berat karena tertimbun material longsor. Pihaknya bersama warga desa langsung berinisiatif melakukan evakuasi secara manual.
Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka, Legenda Panahan Indonesia Leane Suniar Berpulang
Tidak lama kemudian, tim gabungan dari berbagai unsur berdatangan untuk melakukan evakuasi yang lebih menyeluruh. Malam itu pun menjadi malam yang sangat panjang. Evakuasi berlangsung dari saat kejadian bermula hingga keesokan harinya yakni Sabtu (20/11), sekitar pukul 05.00 WIB.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto menjelaskan bahwa setelah dilakukan evakuasi, korban selamat yang mengalami luka-luka yakni PO (7) langsung dibawa ke Puskesmas 1 Pagentan, sedangkan empat korban yang diketemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni B (14), F (11), A (bidan), dan P (38).
Usai kejadian, pihaknya langsung melakukan kegiatan tanggap darurat dan penanganan bencana. Kegiatan tersebut juga melibatkan hampir 37 organisasi mulai dari BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, Basarnas, dan unsur relawan lainnya, termasuk juga warga setempat.
Baca Juga: PSMS Medan Vs PSPS Riau: Prediksi Laga Penting dan Link Streaming, Gubsu Edy Rahmayadi: Harus Menang
Saat melakukan operasi pencarian korban, BPBD Banjarnegara mengerahkan satu alat berat atau ekskavator serta alat pendukung lain. Selain itu, tim menggunakan alat-alat ekstrikasi yang dikerahkan dan dioperasikan oleh Basarnas Pos SAR Wonosobo.