BANTUL, harianmerapi.com - Keraton Ngayogyakarta telah mewisuda Bupati dan Wakil Bupati Bantul sebagai abdi dalem, bersama dengan 235 orang lainnya.
Dalam wisuda yang digelar Selasa (9/11/2021) itu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mendapat gelar dan nama baru sebagai Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) H. Prajahadiwinata.
Sementara Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mendapatkan gelar dan nama baru sebagai Mas Riya (MRy.) Prajahadisaputra.
Baca Juga: Ternyata Hanya 104 Perusahaan Pinjol yang Terdaftar dan Miliki Izin OJK
Keraton Yogyakarta memang memiliki tata pemerintahan kerajaan sendiri, termasuk dalam pengangkatan abdi dalem.
Dilansir dari laman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, disebutkan bahwa seseorang setelah magang selama dua tahun, calon abdi dalem akan diwisuda sebagai abdi dalem.
Jenjang karir abdi dalem akan ditentukan sesuai jenisnya, yakni abdi dalem tepas dan abdi dalem caos.
Baca Juga: Ingat Mengheningkan Cipta Serentak di Hari Pahlawan 10 November 2021
Abdi dalem tepas adalah abdi dalem yang setiap hari berkewajiban untuk berkantor di Keraton. Kenaikan pangkat untuk abdi dalem tepas bisa diajukan setiap tiga tahun.
Kemudian abdi dalem caos merupakan abdi dalem yang tidak memiliki kewajiban untuk berkantor di Keraton setiap hari. Kenaikan pangkat abdi dalem caos diajukan 4-5 tahun sekali.
Keraton Yogyakarta memberikan kewenangan kepada Parentah Hageng untuk mengangkat, mempensiunkan, dan menaikkan pangkat abdi dalem.
Kemudian jenjang kepangkatan abdi dalem jika diurutkan dari bawah meliputi: Jajar, Bekel Anom, Bekel Sepuh, Lurah, Penewu, Wedono, Riya Bupati, Bupati Anom, Bupati Sepuh, Bupati Kliwon, Bupati Nayoko, dan Pangeran Sentana.
Setiap abdi dalem akan mendapat asma paring dalem, pangkat, dan penugasan. Seluruhnya tercantum dalam Serat Kekancingan (Surat Keputusan) dari Parentah Hageng.*