BANTUL, harianmerapi.com - Pemkab Bantul terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 dari klaster takziah.
Klaster takziah yang muncul di Kapanewon Sedayu, hingga Selasa (2/11/2021) diketahui telah menyebar hingga ke tiga kabupaten lain di DIY.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan pihaknya terus melakukan tracing kepada kontak erat.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok Rabu 3 November 2021, Jogja Hujan Petir dan Cerah Berawan di Jam Ini
"Kami sudah koordinasikan dengan Disdikpora untuk menghentikan aktifitas pembelajaran di SD Sukoharjo dan SMK N 1 Sedayu," tegasnya, Selasa (2/11/2021).
Selain itu, Dinkes juga akan memasifkan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penerapan protokol kesehatan.
Agus Budi Raharja menyebut akan mengadakan tes swab PCR secara acak yang menyasar sekolah.
Baca Juga: Ditemukan Jasad di Sungai Mandai Kapuas Hulu Kalbar, Diduga Korban Tenggelam
Lebih lanjut, Agus Budi Raharja menyebut swab PCR acak itu akan dilakukan di 120 SD dan SMP se-Kabupaten Bantul.
"Sasaran 1.700 siswa, guru dan petugas TU di bulan ini. Untuk pelaksanaannya nanti akan melibatkan puskesmas terdekat," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, klaster takziah hingga Selasa (2/11/2021) telah menyebar ke sejumlah wilayah.
Baca Juga: Rakyat Ingin Tarif PCR yang Wajar, Kemenkes Lakukan Evaluasi
Di Bantul penyebaran Covid-19 dari klaster takziah sudah mencapai 25 orang, yang terdiri dari 15 warga Sedayu, 4 warga Kasihan, 3 warga Pajangan, 1 warga Bambanglipuro, 1 warga Sewon, dan 1 warga Srandakan.
Agus Budi Raharja menyebut awal mula munculnya klaster takziah saat ada salah satu warga di Argorejo, Sedayu yang meninggal dunia, dengan status suspect Covid-19.