Aktivitas Perdagangan di Sukoharjo Meningkat, Harga Cabai dan Daging Ayam Turun

photo author
- Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:43 WIB
Stok melimpah membuat harga daging ayam menurun di pasar tradisional.  (Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Stok melimpah membuat harga daging ayam menurun di pasar tradisional. (Foto: Wahyu Imam Ibadi)



SUKOHARJO, harianmerapi.com- Harga cabai dan daging ayam mengalami penurunan karena stok melimpah. Sedangkan harga kebutuhan pokok pangan lainnya masih stabil.

Belum ada temuan kenaikan harga dan kelangkaan barang ditengah mulai meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar tradisional di tengah penurunan level 2 virus Corona.

Pedagang daging ayam di Pasar Kartasura Sadiran, Selasa (26/10/2021) mengatakan, harga daging ayam sebelumnya sempat sangat lama bertahan pada kisaran Rp 32.000 per kilogram.

Baca Juga: Opor Bebek Mak Yah, Kuliner Lezat di Jalan Salatiga-Ambarawa


Namun harga mengalami kenaikan sekitar sepekan lalu naik Rp 1000 per kilogram menjadi Rp 33.000 per kilogram. Kenaikan dipicu karena peningkatkan permintaan masyarakat ditengah naiknya aktivitas perdagangan setelah ada penurunan level 2 virus Corona.

Naiknya harga ayam sebelumnya juga terpengaruh adanya peningkatan aktivitas masyarakat khususnya pelaku usaha makanan. Meski begitu kenaikan harga daging ayam hanya bertahan sementara dan sekarang kembali turun Rp 1000 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram seperti sebelumnya.

Penurunan harga daging ayam tersebut dipengaruhi karena melimpahnya kiriman dari peternak ke pedagang. Para peternak sengaja melakukan pengiriman dalam jumlah banyak untuk menekan biaya pakan. Disisi lain, juga sudah saatnya panen karena stok ternak ayam melimpah di peternak.

Baca Juga: Nasib Petualang Cinta 7: Sang Play Boy Menikah dengan Terpaksa

"Harga daging ayam sempat naik tapi sekarang turun lagi dan stabil pada harga Rp 32.000 per kilogram," ujarnya.

Pedagang sembako di Pasar Kartasura Sumini mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan masih stabil dan stok melimpah. Belum ada temuan kenaikan harga dan kelangkaan barang. Termasuk minyak goreng dimana dibeberapa daerah terjadi masalah kenaikan harga.

"Harga minyak goreng curah stabil Rp 18.000 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan Rp 17.000 per liter. Disini masih stabil dan stok melimpah. Kalau di daerah lain katanya ada kenaikan harga tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Situs Badan Siber dan Sandi Negara Dibobol, Anggota DPR Desak Segera Bahas RUU KKS

Sumini mengatakan, harga minyak goreng curah sempat naik Rp 1000 per liter dari sebelumnya Rp 17.000 per liter menjadi Rp 18.000 per liter. Kenaikan sudah terjadi sejak dua pekan lalu dan harga tidak naik lagi hingga sekarang.

"Mudah-mudahan harga minyak goreng curah bisa turun lagi ke Rp 17.000 per liter. Kalau daerah lain harga terus naik. Disini masih stabil Rp 18.000 per liter," lanjutnya.

Lurah Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Widadi Nugroho mengatakan, data pemantauan harga kebutuhan pokok pangan di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo diketahui ada penurunan pada komoditas cabai dan daging ayam. Hal tersebut terjadi karena melimpahnya stok di pedagang. Sedangkan permintaan masyarakat tetap stabil cenderung meningkat dalam beberapa hari belakangan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X