Fadli Zon Berharap Menteri Agama Segera Dicopot, Legacy Apa yang Mau Ditinggalkan?

photo author
- Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:13 WIB
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon (Foto: instagram @fadlizon)
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon (Foto: instagram @fadlizon)

JAKARTA, harianmerapi.com - Politisi Partai Gerinda Fadli Zon berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas segera dicopot karena telah membuat kegaduhan.

Fadli Zon menganggap, Yaqut Cholil tidak meninggalkan warisan atau legacy yang baik di Kementerian Agama.

"Menteri kayak gini dicopot segera saja. Legacy apa yg mau ditinggalkan di Kementrian agama?" ungkap Fadli Zon di akun Twiternya @fadlizon sebagaimana dikutip harianmerapi.com, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Sekjen PBNU: Kemenag Hadiah Bagi Semua Agama, Bukan Hanya untuk NU

Di sisi lain, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) juga menegaskan bahwa Kementerian Agama bukan hadiah untuk organisasi kemasyarakatan keagamaan tertentu saja, melainkan keharusan dari negara memberikan wadah untuk seluruh agama dan ormas keagamaan di Indonesia.

"(Kemenag) Itu bukan hadiah, itu adalah keharusan, karena negeri kita ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga tentu semua agama sangat penting untuk dilindungi," kata Jusuf Kalla dalam keterangannya yang diterima Senin (25/10/2021).

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 tersebut mengatakan Kemenag merupakan lembaga kementerian milik pemerintah yang bertugas untuk menaungi seluruh agama dan ormas keagamaan di Indonesia.

"Jadi bukan hanya NU, tetapi semua agama dan semua organisasi keagamaan. Itu yang dinaungi pemerintah lewat Kementerian Agama," tegasnya.

Baca Juga: Polemik Kementerian Agama Hadiah Negara untuk NU. JK : Itu Bukan Hadiah

Hal itu disampaikan JK untuk menanggapi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan bahwa Kemenag merupakan “hadiah” dari negara untuk NU. Yaqut menyampaikan hal itu dalam sebuah acara webinar internasional yang diunggah di akun Youtube TVNU pada Rabu (20/10).

Pernyataan Yaqut tersebut berawal adanya perdebatan kecil di Kemenag, terkait adanya keinginan mengubah logo atau tagline “Ikhlas Beramal”. Yaqut menilai tagline tersebut tidak perlu ditulis melainkan dimaknai di dalam hati.

"Ikhlas kok ditulis, ya ini menunjukkan nggak ikhlas," kata Yaqut.

Perdebatan kemudian berlanjut tentang sejarah Kementerian Agama. Yaqut menyebut adanya seorang ustaz yang tidak setuju apabila Kemenag harus menaungi semua agama.

"Ada yang tidak setuju, 'Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam’, karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam. Saya bantah, bukan, Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X