PPKM Level 2, Sleman Optimis PAD Retribusi Pariwisata Penuhi Target Rp 1,5 Miliar

photo author
- Minggu, 24 Oktober 2021 | 05:15 WIB
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat mengunjungi Gardu Pandang di kawasan Kaliurang. ( Foto : Awan Turseno)
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat mengunjungi Gardu Pandang di kawasan Kaliurang. ( Foto : Awan Turseno)

SLEMAN, harianmerapi.com - Pemerintah Kabupaten Sleman telah membuka kembali beberapa objek wisata yang dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten setempat.

Langkah ini ditempuh karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sleman telah turun menjadi level 2.


Dibukanya kembali beberapa destinasi wisata ini diyakini akan berdampak pada terpenuhinya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pariwisata sebesar Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: Begini Jika Emak-emak Anggota IPAS Bantul Latihan Menguasai Sosmed untuk Bisnis

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan, dari beberapa objek wisata yang dikelola Kabupaten Sleman, saat ini sudah ada empat lokasi telah mulai dibuka kembali. Yakni Kaliurang, Kaliadem, Candi Ijo dan Candi Banyunibo. Lokasi tersebut juga telah dilengkapi aplikasi Pedulilindungi.


“Setelah PPKM Sleman turun menjadi level 2, maka objek wisata kita buka kembali secara bertahap. Tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” kata Kustini, Sabtu (23/10/2021).


Dijelaskan Kustini, beberapa obyjk wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman sebelumnya ditutup sementara karena pandemi Covid-19. Tetapi sempat dibuka kembali meski jumlah pengunjung dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Gempa Sesar Merbabu-Merapi, Gempa Beruntun Dapat Memicu Kerusakkan Struktur Banguan Rapuh


Namun, setelah Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, maka seluruh objek wisata ditutup total. Sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh pengelola dan masyarakat sekitar.


Begitu pula untuk destinasi wisata yang dikelola masyarakat agar segera dibuka kembali sehingga perekonomian masyarakat tumbuh kembali. Hanya saja pengelola tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan mentaati arahan dari satgas Covid-19 di masing-masing lokasi.


Setelah obyek wisata dibuka kembali, Kustini berharap kepada masyarakat sekitar objjek wisata agar menerima wisatawan dengan baik dan ramah. Kehadiran pengunjung tidak hanya menguntungkan bagi retribusi, tetapi masyarakat sekitar ikut merasakan dampaknya.

Baca Juga: Mobilitas Kaum Santri Berjalan Cepat dan Positif : Mahfud MD : Sekarang Lulusan Pesantren Bisa Jadi Rektor


“Warga sekitar yang ikut terlibat dalam pengelolaan di objek wisata maupun pelaku usaha kecil juga merasakan dampaknya. Sehingga kesejahteraan mereka juga menjadi lebih meningkat,” ujar Kustini.


Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono menambahkan, pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonimian menjadi terpuruk termasuk sektor pariwisata. Di Kabupaten Sleman PAD tahun 2019 dari retribusi pariwisata mencapai Rp 5 miliar. Namun pada tahun 2020 turun drastis menjadi Rp 2 miliar dan tahun 2021 ditargetkan hanya Rp 1,5 miliar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X