Etik Suryani dalam rapat koordinasi secara simbolis juga menyematkan rompi penyuluh pertanian lapangan (PPL) sebagai simbol kebersamaan dan semangat para PPL dalam melaksanakan tugas sebagai ujung tombaknya pembangunan pertanian di Kabupaten Sukoharjo.
Bupati sangat berharap kepada seluruh PPL dengan rompi ini tidak hanya sebagai simbol tapi harus mampu mengemban tugas dengan baik sebagai pendamping petani untuk mendukung seluruh program pemerintah di bidang pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pada kesempatan ini saya serahkan secara simbolis surat ijin praktek paramedik veteriner (SIPP) kepada paramedik yang merupakan ujung tombaknya program Sikomandan atau (sapi, kerbau, komoditas andalan negeri). Harapan saya dengan adanya SIPP ini akan semakin memacu kerja paramedik veteriner untuk mendukung keberhasilan swasembada pangan berkelanjutan," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, Pemkab Sukoharjo sangat serius merealisasikan target peningkatan luasan lahan IP 400 empat kali tanam empat kali panen padi dari pemerintah pusat dari 2.088 hektar di tahun 2021 menjadi 5.000 hektar pada tahun 2022 mendatang.
Keseriusan tersebut setelah Kabupaten Sukoharjo berhasil dan menjadi percontohan nasional dalam program IP 400. Bahkan panen raya padi IP 400 dilakukan Menteri Pertanian di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru 12 Oktober 2021 lalu.
Pemkab Sukoharjo sangat serius target IP 400 pada lahan 5000 hektar tahun 2022 mendatang dilakukan dengan rapat koordinasi bersama. Target dari pemerintah pusat tersebut harus didukung bersama baik Pemkab Sukoharjo, camat dan petugas pertanian di lapangan.
"Semua jadi tim untuk suksesnya IP 400 di Kabupaten Sukoharjo. Tahun 2021 sudah sukses pada lahan 2.088 hektar. Maka target tahun 2022 naik menjadi 5.000 hektar harus dipersiapkan dari sekarang. Ibu bupati sudah mendukung penuh, Pemkab Sukoharjo sama besar dukungannya. Maka petugas penyuluh pertanian di lapangan dan camat juga harus siap," ujarnya.
Bagas menegaskan, kepercayaan penuh diberikan pemerintah pusat harus menjadi semangat. Sebab target tersebut naik 150 persen dari sebelumnya hanya 2.088 hektar menjadi 5.000 hektar.
"Persiapan dilakukan dari sekarang. Penyuluh pertanian dan camat langsung bergerak sesuai arahan bupati. Terpenting sekarang mendata lahan dan lahan yang digunakan pada tahun 2021 akan digunakan lagi dan ditambah sehingga total menjadi 5.000 hektar di tahun 2022 mendatang," lanjutnya.
Data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo diketahui lahan seluas 2.088 hektar yang digunakan IP 400 tersebar di 12 kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Weru 652 hektare, Kecamatan Bulu 75 hektare , Kecamatan Tawangsari 16 hektare, Kecamatan Sukoharjo 40 hektare, Kecamatan Nguter 335 hektare, Kecamatan Bendosari 275 hektare, Kecamatan Polokarto 75 hektare, Kecamatan Mojolaban 50 hektare, Kecamatan Grogol 75 hektare Kecamatan Baki 255 hektare, Kecamatan Gatak 100 hektare dan Kecamatan Kartasura 140 hektare.*