SUKOHARJO, harianmerapi.com - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo memfasilitasi kebutuhan petani dengan memberi pinjaman mesin pompa air selama penutupan pintu air Dam Colo Nguter satu bulan kedepan.
Bantuan peminjaman alat diberikan karena petani harus memenuhi kebutuhan air dari sumur dalam dan aliran sungai mengingat saluran irigasi terhenti sementara untuk perawatan rutin tahunan. Diharapkan peminjaman mesin pompa air membuat petani mampu memenuhi kebutuhan air untuk tanaman padi hingga panen maksimal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Minggu (17/10/2021) mengatakan, pintu air Dam Colo Nguter resmi ditutup sementara untuk perawatan rutin tahunan selama satu bulan terhitung 11 Oktober lalu.
Baca Juga: Peringati Hari Pangan Dunia, Pemkot Pekalongan Bagikan 300 Bibit Cabai Gratis
Dampaknya membuat air tidak lagi mengalir melalui saluran irigasi ke area persawahan. Kondisi tersebut membuat petani kekurangan air untuk tanaman padi mereka.
Pintu air Dam Colo Nguter sebelum ditutup terlebih dahulu sudah dilakukan sosialiasi oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo kepada petani.
Sosialisasi serupa juga dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku pengelola Dam Colo Nguter. Petani atas kondisi tersebut sudah mengetahui dan harus mencari sumber air alternatif untuk mengairi sawah.
Baca Juga: Raden Mas Sandeyo Kiai Mlangi 1: Pangeran Puger Menyingkir ke Jenar Mengangkat Diri Jadi Raja
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo atas masalah yang dihadapi petani langsung turun memberikan bantuan berupa peminjaman mesin pompa air. Alat tersebut dipinjamkan melalui kelompok tani dan bisa digunakan petani. Proses peminjaman dilakukan melalui masing-masing penyuluh pertanian di wilayah kelompok tani.
"Kelompok tani atau petani sudah memiliki sumur dalam dan airnya bisa diambil menggunakan mesin pompa air yang dipinjami Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Petani juga bisa menggunakan air dari aliran sungai untuk mengairi sawah," ujarnya.
Bagas Windaryatno menjelaskan, petani sudah memiliki perhitungan sendiri pada musim tanam padi bersamaan dengan jadwal penutupan pintu air Dam Colo Nguter. Sebab selama penutupan petani dipastikan kekurangan air karena aliran air saluran irigasi terhenti. Sebagai alternatif selama satu bulan air diambil petani dari sumur dalam dan aliran sungai.
Baca Juga: Sekolah Favorit Tapi Angker, Tiap Malam Terdengar Suara Gamelan
"Usia tanam padi petani bervariasi. Petani sudah memiliki perhitungan sendiri dan kami membantu meminjami mesin pompa air agar tanaman padi tidak kekurangan air dan mati. Tapi adanya jaminan air dari mesin pompa yang kami pinjami membuat tanaman padi bisa tetap hidup dan panen maksimal," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menjamin kebutuhan mesin pompa air untuk petani terpenuhi semua. Sebab petugas sudah melakukan perhitungan disemua wilayah. Alat tersebut bisa digunakan secara bergantian.
"Kami belum menerima laporan tanaman padi mengalami kekeringan akibat penutupan pintu air Dam Colo Nguter. Kebutuhan air masih terpenuhi dari sumur dalam dan aliran sungai," lanjutnya. *