Kalimat Terakhir Kolonel Katamso Korban Kekejaman G30S PKI

photo author
- Kamis, 30 September 2021 | 10:25 WIB
Patung Brigjend Anumerta Katamso dan Kolonel Anumerta Sugiyono di Monumen Pancasila Sakti Kentungan Sleman. (Instagram/@monumenpancasilakentungan  )
Patung Brigjend Anumerta Katamso dan Kolonel Anumerta Sugiyono di Monumen Pancasila Sakti Kentungan Sleman. (Instagram/@monumenpancasilakentungan )

 

YOGYA, harianmerapi.com - Komandan Korem (Danrem) 072 Kolonel Katamso Darmokusumo dan Letkol Soegiyono menjadi korban kekejaman PKI dan TNI yang telah terpengaruh ideologi komunisme. Keduanya lantas dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi sebagai penghargaan atas jasa-jasa pada negara.

Sebelum ditemukan meninggal, 12 Oktober 1965, Kolonel Katamso dan Letkol Soegiyono sempat dicari-cari oleh anaknya, anggota TNI yang loyal dengan Pancasila. Keduanya ‘diculik’ anggota TNI yang terpengaruh PKI pada sore hari tanggal 1 Oktober 1965.

Pada 1 Oktober 1965 tersebut terjadi informasi kebingungan di masyarakat sipil dan juga TNI, yakni setelah adanya pengumuman Letkol Untung di RRI jam 07.00 WIB. Pengumuman itu adanya Dewan Jenderal dan dibentuknya Dewan Revolusi Pusat. Kebingungan bertambah dengan adanya siaran RRI Semarang bahwa Dewan Revolusi Daerah Jawa Tengah sudah terbentuk.

Baca Juga: Sinopsis Film G30S PKI, Detik-detik Menegangkan Penculikan Jenderal

Julianto Ibrahim dalam buku ‘Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional’ bagian II Konflik Lokal yang diterbitkan Buku Obor, berkisah kebingungan melanda petinggi TNI di Korem 072 Yogyakarta. Maka itu di buku dengan editor Taufik Abdullah, Sukri Abdurochman dan Restu Gunawan itu, Kolonel Katamso lantas menggelar rapat.

Pada rapat staf itu Komandan Korem (Danrem) 072 Kolonel Katamso, memutuskan mengutus Bambang Setiadi mencari tahu ke Semarang dan Kolonel Katamso sendiri menghadiri briefing Pangdam VII di Magelang sesuai jadwal. Kala itu Pangdam dijabat Brigjen Suryosumpeno.

Sekembalinya dari Magelang pada sore harinya, Kolonel Katamso menerima tamu Mayor Sutomo Dan Yon C Klaten dan Kapten Rahmat dari Korem 072 yang sedang tugas piket Garnizun.

Baca Juga: Film G30S PKI Dinilai Tidak Sesuai Realita, Simak Momen Terakhir Ilham Aidit Melihat Ayahnya

Pada pukul 17.00 WIB dua truk penuh pasukan dan satu jeep dari Yon 'L' masuk ke rumah Kolonel Katamso di Jalan Sudirman. Mereka senjata lengkap, pasukan Yon 'L' menodongkan senjata ke arah Kolonel Katamso dan memintanya ikut.

Mayor Sutomo yang masih berada di situ berusaha menenangkan situasi, tetapi justru dihardik oleh pasukan Yon 'I'. Pada akhirnya, Kolonel Katamso dipaksa masuk jeep dan dibawa ke arah utara yaitu kompleks Yon 'L' di Kentungan.

Sementara itu, pada pukul 17.30 WIB Kasrem Letkol Soegiyono baru kembali dari Pekalongan dan langsung menuju Makorem.

Dari Makorem, Letkol Sugiyono sempat menelepon ke rumah di Kotabaru (dekat Kridosono) dan mengabarkan bahwa kondisinya baik-baik saja dan belum bisa pulang ke rumah karena situasi Yogyakarta agak berbeda dari biasanya.

Setelah menelepon, Letkol Sugiyono menceritakan pertemuannya dengan Pangdam VII di Ungaran kepada Kapten Kusdibjo dan Kapten Sukarman. Kapten Kusdibjo diketahui kemudian sebagai TNI yang telah terpengaruh PKI. Ia membantu Mayor Mulyono dalam upaya mengambil alih kuasa militer dan pembentukan Dewan Revolusi Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X