JAKARTA,harianmerapi.com - Film G30S PKI wajib diputar dan ditonton pada masa orde baru. Bahkan setiap sekolah mengharuskan siswanya untuk menonton film G30S PKI setiap tanggal 30 September.
Namun film G30S PKI itu ternyata dinilai berbeda oleh anak DN Aidit yang saat itu sebagai Ketua PKI. Anak DN Aidit, Ilham Aidit dalam acara Indonesia Lawyer Club menyanggah beberapa adegan dalam film G30S PKI.
Pernyataan Ilham Aidit ini dikutip harianmerapi.com melalui channel YouTube Indonesia Lawyer Club. Salah satu adegan dalam film G30S PKI yang tidak sesuai salah satunya adalah DN Aidit yang merokok.
Baca Juga: Sinopsis Film G30S PKI, Detik-detik Menegangkan Penculikan Jenderal
"Aidit tidak merokok," tegas Ilham dalam video tersebut.
Kemudian Ilham menceritakan bagaimana DN Aidit ini tidak bisa merokok, berbeda dengan adegan film G30S PKI yang memperlihatkan DN Aidit sebagai seorang perokok.
Diceritakan suatu saat DN Aidit berkunjung ke Kuba bertemu Fidel Castro. Di mana saat itu Fidel Castro mengeluarkan cerutu dan menyulutnya. Namun DN Aidit mengaku tidak merokok dan justru menjadi hal aneh bagi Fidel Castro.
Ilham Aidit menceritakan bahwa Fidel Castro heran seorang pejuang rakyat tetapi DN Aidit tidak bisa menikmati rokok. Keheranan itu kemudian membuat DN Aidit mengambil cerutu dan mencoba menyulutnya dengan korek api.
Baca Juga: Roy Suryo Penasaran, Akankah Film G30S PKI Diputar di TVRI
"Tapi ternyata Aidit batuk-batuk hebat, dan dalam beberapa menit (DN Aidit) di-bully oleh mereka," katanya.
Kemudian Ilham Aidit pun menyanggah adegan lain dalam film G30S PKI. Di dalam film tersebut, DN Aidit digambarkan tengah memimpin rapat sesaat sebelum pelepasan pasukan yang akan menculik para Pahlawan Revolusi.
Namun menurut Ilham Aidit, saat itu DN Aidit tengah berada di rumahnya. Hingga beberapa orang datang dan menjemput DN Aidit.
Diceritakan, sekitar dua jam sebelum pelepasan pasukan penculik, Ilham Aidit tidak bisa tidur. Padahal ibu dan saudaranya sudah tidur nyenyak.
Baca Juga: Tiket Penayangan Spesial Film Animasi 'Nusa' Laris Manis di Sejumlah Kota
Saat itu Ilham mendengar ayahnya, DN Aidit tengah berbincang di halaman depan rumah dengan tiga orang yang merupakan rekan ayahnya. DN Aidit berbincang santai sesekali menanyakan tentang pergerakan buruh.