GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul terus memantau kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi covid-19.
Hasil pemantauan lapangan sudah sebanyak 90 persen sekolah di Gunungkidul yang meliputi jenjang SD hingga SMP telah resmi menggelar PTM.
Pengawasan dan evaluasi akan terus dilaksanakan dalam pelaksanaan PTM serentak sejak hari pertama dan kedua sejak masa pandemi berlangsung Selasa (21/9/2021.
Baca Juga: Gray Zain, Sosok Inspiratif yang Mulai Kuliah Sarjana di Usia 58
Kepala Bidang SMP, Disdikpora Gunungkidul, Kisworo mengatakan, jumlah sekolah yang menggelar PTM terbatas hingga saat ini terus bertambah. Baik siswa dan tenaga pengajar sangat antusias mengikuti pembelajaran tatap muka ini.
Dimungkinkan, para siswa telah jenuh melakukan metode pembelajaran daring yang selama hampir 1,5 tahun ini diterapkan sejak awal terjadinya pandemi.
"Proses pembelajaran disesuaikan dengan aturan di mana jam masuk serta siswa yang masuk dibatasi," katanya.
Baca Juga: Yang Diajak Nonton di Bioskop Ternyata Saudara Kembar Pacar yang Sudah Meninggal
Saat ini terdapat sekitar 10 persen sekolah yang belum melaksanakan PTM karena kendala teknis, misalnya ruang kelas sedang direhabilitasi maupun penyebab lain sehingga menyebabkan PTM tertunda.
Sedangkan sekolah yang masih dalam tahap rehabilitasi diantaranya SMPN 1 Paliyan, SMPN 2 Patuk, SMPN 4 Wonosari, SMPN 4 Panggang dan SMP N 1 Girisubo.
Ditambahkannya, selain karena kendala tersebut, ada pula SMP yang masih fokus pada persiapan tatap muka agar proses pembelajaran sendiri dapat sesuai dengan protokol kesehatan.
“Misalnya SMP N 1 Wonosari, saat ini juga masih mematangkan persiapan PTM dengan standar protokol kesehatan,” imbuhnya.
Pihaknya menekankan kepada masing-masing sekolah untuk patuh dengan aturan prokes dengan jaga jarak antar siswa maupun ketentuan lain dan harus dihindari terjadinya kerumunan saat kegiatan belajar mengajar yang berpotensi menjadi penyebab penyebaran virus.
Sarana pra sarana harus sudah siap, terlebih saat ini masing-masing sekolah juga sudah memiliki gugus tugas untuk penanganan covid-19. Ke depan akan terus di evaluasi secara berkala sebagai bahan perbaikan kegiatan pembelajaran tatap muka.