SUKOHARJO, harianmerapi.com - Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban sebagai pusat kawasan industri dan empu gamelan diusulkan menjadi kawasan destinasi wisata internasional gamelan terpadu. Hal tersebut disampaikan Gerbang Budaya Sukoharjo saat menggelar pertemuan dengan DPRD Sukoharjo di ruang rapat C gedung DPRD Sukoharjo, Senin (20/9). Dalam kesempatan tersebut Gerbang Budaya Sukoharjo juga siap melestarikan, memberdayakan dan menyelamatkan potensi seni budaya yang dimiliki Sukoharjo.
Ketua Gerbang Budaya Sukoharjo Joko Ngadimin mengatakan, ada sebelas hal pokok disampaikan Gerbang Budaya Sukoharjo kepada DPRD Sukoharjo dalam pertemuan bersama. Hal pokok pertama yakni, berdasarkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan nomor 5 tahun 2017 pasal 25 bahwa Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah wajib melakukan penyelamatan obyek pemajuan budaya.
Setiap orang dan kelompok dapat berperan aktif dalam melakukan penyelamatan obyek pemajuan kebudayaan pemerintah pusat dan atau daerah harus melibatkan masyarakat dan bersinergi dengan masyarakat. Oleh karena itu Gerbang Budaya Sukoharjo bersinergi dengan DPRD dan elemen Pemkab Sukoharjo untuk melestarikan, memberdayakan dan menyelamatkan potensi budaya yang dimiliki Sukoharjo.
Baca Juga: Makan Makanan Manis Bisa Bikin Anak Batuk, Ini Faktanya
Joko Ngadimin menjelaskan, Gerbang Budaya Sukoharjo adalah organisasi atau wadah untuk melestarikan, memberdayakan dan menyelamatkan potensi budaya yang dimiliki Sukoharjo. Gerbang Budaya Sukoharjo didalamnya tidak hanya kesenian saja, melainkan sepuluh unsur yang ada didalamnya sehingga Gerbang Budaya Sukoharjo juga akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo.
Gerbang Budaya Sukoharjo berkecimpung di persoalan kebudayaan yang lebih luas cakupannya daripada kesenian dan kesenian adalah salah satu unsur didalamnya. Selain itu, Gerbang Budaya Sukoharjo selama ini telah melakukan pendampingan pemberdayaan dan pembentukan kantong-kantong budaya Desa dan telah terbentuk organisasi PPKDes atau Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa.
"Gerbang Budaya Sukoharjo mengusulkan agar Pendapa Kawedanan Bekonang dijadikan ruang publik budaya berbasis ekonomi kreatif," ujarnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin Dijuluki Bapak Asuh Eks Penyidik KPK, Begini Keterangan Saksi
Usulan juga diajukan Gerbang Budaya Sukoharjo kepada Pemkab Sukoharjo agar memberikan penghargaan kepada maestro seni budaya dan tokoh penggerak seni budaya desa yang selama ini telah berjuang untuk memberdayakan seni budaya di masyarakat. Gerbang Budaya Sukoharjo memohon kepada DPRD Sukoharjo dan Pemkab Sukoharjo dan elemen hukum untuk memberikan perlindungan hukum dan rasa aman kepada pelaku dan penggiat seni budaya.
"Gerbang Budaya Sukoharjo mengusulkan agar Desa Wirun Kecamatan Mojolaban sebagai pusat kawasan industri dan empu gamelan dijadikan kawasan destinasi wisata internasional gamelan terpadu dan menolak organisasi atau orang luar yang mencaplok dan memanfaatkan potensi di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban untuk kepentingan bisnis tanpa melibatkan masyarakat setempat," lanjutnya.
Joko Ngadimin menambahkan, ada beberapa usulan lain disampaikan Gerbang Budaya Sukoharjo dalam pertemuan dengan DPRD Sukoharjo. Usulan tersebut seperti agar dilakukan upaya pelestarian, pemberdayaan dan penyelamatan situs budaya dan peninggalan sejarah lokal untuk mengedukasi masyarakat menuju nilai karakter dan kepribadian masyarakat, estetika seni, ekonomi dan pariwisata. Usulan lainnya terkait membuat gedung kesenian sebagai wadah berekspresi seni budaya masyarakat.
Baca Juga: Dukung Capaian 70 Persen, PAN Sleman Genjot Vaksinasi Massal
"Kami juga mengusulkan agar dalam pembentukan dewan kesenian Sukoharjo harus melibatkan semua elemen pemerintah dan non pemerintah termasuk DPRD," lanjutnya.
Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan, pertemuan dengan Gerbang Budaya Sukoharjo digelar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta pertemuan dibatasi menyesuaikan aturan yang ada.
Terkait usulan yang disampaikan Gerbang Budaya Sukoharjo, Wawan Pribadi mengatakan, perlu keterlibatan semua pihak dalam menjaga dan melestarikan budaya. Salah satunya dengan melibatkan masyarakat.*