JAKARTA, harianmerapi.com - Pemerhati budaya dari Institusi Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Prof Dr Een Herdiani mendorong kebijakan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek dapat menyentuh para seniman, terutama saat pandemi Covid-19. Menurutnya, sejumlah program seperti Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) belum menyentuh para seniman.
"Kegiatan tersebut mirip dengan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) bersifat kegiatan hiburan. PKN itu belum menjadi solusi bagi kesulitan seniman yang terdampak pandemi, akan tetapi masih merupakan kegiatan rutin,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, PKN sudah berlangsung sebelum masa pandemi dan kegiatan itu masih merupakan pada hal yang bersifat pemberian ruang apresiasi agar seniman terus berkarya.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Mendisrupsi Pasar Pelatihan Kerja Menjadi 'On Demand'
Een Herdiani yang juga Rektor ISBI Bandung itu menyatakan, program yang benar-benar diperuntukkan bagi seniman yang terdampak pandemi, adalah saluran Budaya Saya yang menampilkan karya para seniman. Untuk bantuan bagi seniman Rp10 juta sampai Rp20 juta per kelompok. Namun tidak semua seniman mendapatkan bantuan itu.
"Program lainnya juga ada, yakni melalui sistem pendataan (digital) seniman diberi bantuan juga secara perseorangan, dengan besaran berkisar tiga jutaan per orang,” kata dia.
Namun, dalam proses pendataan tersebut memiliki kendala tersendiri, di mana seniman di daerah kesulitan mengakses formulir digital, sedangkan instansi yang menaungi kebudayaan tidak memiliki data seniman di daerah itu.
Baca Juga: PSIM Satu Grup dengan Persis, Manajemen Hormati Keputusan PT LIB
"Untuk PKN tentu berpengaruh pada kegairahan seniman dalam berkarya tetapi masih dalam skala kecil bisa saja ada pengaruhnya. Namun demikian, lagi-lagi mekanisme penunjukan seniman yang tampil dalam PKN sistem kurasinya kurang begitu transparan," katanya.
Een menambahkan ada program yang menarik yakni Gerakan Seniman Mengajar di Sekolah (GSMS) dan Belajar Bersama Maestro (BBM), yang mana program ini cukup signifikan pengaruhnya.
Di samping memotivasi seniman dalam kegiatan pewarisan bagi generasi penerus, katanya, program itu juga yang tak kalah pentingnya adalah pemberdayaan seniman itu sendiri di daerah-daerah.
Een berharap, ke depannya kebijakan Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek dapat menyentuh langsung seniman di Tanah Air.*