KULON PROGO, harianmerapi.com - Keterpurukan yang dialami para pelaku wisata Kulon Progo akibat pandemi Covid-19 menggugah hati para seniman.
Mereka berupaya membangkitkan kembali destinasi wisata di wilayah ini dengan memajang karya seni instalasi.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Muristo menyampaikan, karya seni instalasi dibuat para seniman Kulonprogo bekerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat.
Baca Juga: 1.000 Bendera Merah Putih Hiasi Sawah Kulon Progo dalam Rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI
Karya seni tersebut yakni patung penyu berbahan bambu dengan nama Sang Penyu di Tengah Samudera Asa karya Teguh Paino, Bola Corona dari bambu dengan nama Jalan Menuju Dunia Baru karya Wisnu Harjuno.
Ekspresi Kecubung karya Mamik Slamet dan Rohmat Mustofa, patung wayang dengan nama Hyang Batara Guru karya Agung Marwan Nugroho, serta Patung Tarian Lengger Sinamun ing Samudana karya Dwi Suyatno.
Pembuatan karya seni tersebut dipimpin kurator seni Samsuli Nugroho.
Baca Juga: Pelestarian Cagar Budaya di Kulon Progo Jangan Sampai Tergerus Modernisasi
"Karya seni instalasi dari para seniman telah kami luncurkan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Sambanggo (Sambang Kulonprogo) di Pantai Trisik. Kegiatan ini merupakan sarana pengembangan kearifan lokal dan potensi budaya," kata Joko, Selasa (31/8/2021).
Karya seni instalasi tersebut, menurut Joko akan ditempatkan di lima titik terpilih. Kelimanya yakni Desa Wisata Nglinggo, Gunung Kendil, Alun-alun Wates, Bukit Cubung dan Pantai Trisik.
"Kemudian terkait Sambanggo, kami jelaskan bahwa program ini merupakan konsep padat karya, bersih-bersih untuk membangkitkan dan mengembangkan pelaku wisata serta dapat dimanfatkan untuk membuat destinasi wisata baru," katanya.
Baca Juga: 1.000 Vaksin Covid-19 Disiapkan untuk Pelaku Wisata Kulon Progo
Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho dalam peluncuran karya seni instalasi berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi gambaran bahwa dana keistimewaan bisa diperoleh, dimanfaatkan dan dilaksanakan di seluruh kalangan masyarakat DIY. Artinya, danais semakin dekat dengan masyarakat.
"Pemanfaatan pantai selatan juga merupakan salah satu program strategis gubernur," ucapnya.
