SUKOHARJO, harianmerapi.com - Bupati Sukoharjo Etik Suryani melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 5 Sukoharjo dan SMPN 2 Tawangsari, Selasa (14/9). Pemkab Sukoharjo sebelumnya sudah memberikan izin PTM terbatas di sekolah yang sebelumnya sudah pernah menggelar simulasi PTM mulai 13 September.
Pihak sekolah diminta untuk tetap memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan tidak ada temuan kasus penyebaran virus Corona.
Sidak pertama digelar Bupati Sukoharjo Etik Suryani di SMPN 5 Sukoharjo sekitar pukul 07.00 WIB. Sidak kemudian dilanjutkan ke SMPN 2 Tawangsari. Beberapa pejabat ikut mendampingi bupati dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Hadrah Garasi Dakwah Desa Ngentak Kembali Gelar Latihan Rutin
Mereka seperti Asisten I Pemkab Sukoharjo Sukito, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Heru Indarjo dan lainnya.
Dalam sidak tersebut Etik Suryani melakukan pengecekan berkaitan pelaksanaan PTM dan penerapan protokol kesehatan. Bupati juga berpesan pada pihak sekolah untuk memperhatikan protokol kesehatan siswa yang ikut PTM.
"Pelaksanaan PTM berjalan lancar dan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat. Begitu juga izin orang tua murid lengkap dan tidak ada masalah. Tadi kelihatan sekali anak-anak sudah rindu bersekolah. Mereka semangat sekali belajar," ujarnya.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 18: Mimpi Diajak Papa ke Tempat yang Indah
Etik Suryani menekankan pada pihak sekolah selama pelaksanaan PTM diharapkan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Protokol kesehatan wajib dipatuhi dan jangan sampai ada temuan masalah kesehatan khususnya berkaitan dengan penyebaran virus Corona.
Pemkab Sukoharjo akan melihat hasil pelaksanaan PTM nanti. Apabila berhasil maka akan dijadikan acuan pelaksanaan PTM berikutnya. Bupati meminta agar sekolah jangan sampai lengah dan menyebabkan PTM gagal dilanjutkan karena ada temuan kasus virus Corona saat belajar mengajar di ruang kelas.
"Saya berpesan pada guru tolong anak-anak diawasi dengan baik khususnya berkaitan protokol kesehatan. Jangan sampai melepas masker di ruang kelas atau selama PTM," lanjutnya.
Baca Juga: Masih Ada Tiga Daerah di Jawa Masuk PPKM level 4, DIY Level 3
Bupati juga berpesan pada siswa agar tidak terlalu berlebihan menyambut PTM. Siswa wajib menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berkerumun.
"Jangan sampai ada klaster baru penyebaran virus Corona saat PTM sekolah ini," lanjutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno, mengatakan, sistem belajar mengajar saat PTM mulai dilaksanakan di sekolah pada 13 September dilakukan selang-seling. Jam belajar mengajar siswa dan guru dibuat berbeda antar kelas agar tidak terjadi kerumunan massa di sekolah.