SUKOHARJO, harianmerapi.com - Kebutuhan oksigen medis di K abupaten Sukoharjo sudah normal. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo tidak menemukan adanya kelangkaan atau peningkatan permintaan. Hal tersebut terjadi setelah ada penurunan kasus virus Corona sekaligus menurunnya status dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Virus Corona menjadi Level 3.
Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Senin (13/9/2021) mengatakan, kebutuhan oksigen medis di Kabupaten Sukoharjo sudah normal kembali. DKK Sukoharjo tidak menemukan kejadian peningkatan permintaan. Selain itu juga tidak ditemukan kasus kelangkaan oksigen medis.
Kebutuhan oksigen medis di rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan semua terpenuhi. Pengiriman oksigen medis juga normal dan terjadwal sesuai permintaan. Pelayanan juga berangsur normal dengan tidak ada lonjakan kebutuhan oksigen medis.
Baca Juga: BLK Temanggung Diserbu Peserta, Ini Keunggulannya
Normalnya kondisi tersebut dijelaskan Yunia Wahdiyati lebih disebabkan karena faktor penurunan kasus positif virus Corona. Penurunan tersebut juga membuat status PPKM di Kabupaten Sukoharjo menurun dari sebelumnya level 4 menjadi level 3.
"Kebutuhan oksigen medis normal. Dalam arti tidak ada lonjakan permintaan seperti dulu. Pasokan juga normal dan diterima rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai jadwal pengiriman sesuai permintaan," ujarnya.
Yunia mengatakan, penurunan kasus positif virus Corona sangat berdampak pada kebutuhan oksigen medis ikut menurun. Sebab kebutuhan di rumah sakit maupun di rumah untuk pasien terpapar virus Corona juga menurun.
Baca Juga: Mendagri Tito Minta Kepala Daerah dan Wakilnya Rukun dan Bersinergi
"Kebutuhan oksigen medis di Kabupaten Sukoharjo terpenuhi sebelumnya sudah terlihat saat Pemkab Sukoharjo menggelar bakti sosial pengisian tabung oksigen gratis tahap kedua lalu. Saat itu permintaan sepi karena animo masyarakat menurun seiring penurunan kasus virus Corona dan terpenuhinya kebutuhan oksigen medis," lanjutnya.
Terpenuhinya kebutuhan oksigen menjadi jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sebab oksigen dengan mudah didapat di rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
DKK Sukoharjo akan terus memantau kondisi oksigen untuk memastikan tidak terjadi kendala. Pihak rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan diminta untuk ikut aktif memberikan informasi perkembangan oksigen ditempatnya masing-masing. Apabila ada kendala maka segera dilakukan penanganan secepatnya agar pelayanan tetap berjalan lancar.
Baca Juga: Kontak Tembak TNI-Polri dengan KKB Pecah di Kiwirok, KKB Bakar Fasilitas Umum
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo sebelumnya sudah dua kali melaksanakan kegiatan bakti sosial pengisian ulang tabung oksigen gratis untuk masyarakat. Bantuan diberikan untuk mempermudah pelayanan kesehatan ditengah pandemi virus corona. Pengisian oksigen gratis diberikan dengan sasaran warga yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar virus Corona. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada pihak rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo melaksanakan kegiatan bakti sosial pengisian tabung oksigen gratis pada masyarakat. Kegiatan dimaksudkan untuk membantu masyarakat ditengah pandemi virus Corona.
Pengisian tabung oksigen gratis sudah dua kali digelar di halaman Pemkab Sukoharjo. Sebelum pelaksanaan kegiatan, Pemkab Sukoharjo sudah memberikan informasi dan sosialisasi kepada pemerintah kecamatan dan diteruskan ke pemerintah desa dan kelurahan. Selanjutnya dilaksanakan sosialisasi ke masyarakat.