SUKOHARJO, harianmerapi.com - Permintaan bahan pangan merangkak naik seiring meningkatnya aktivitas masyarakat setelah ada penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Virus Corona menjadi Level 3. Meski demikian hal tersebut belum berpengaruh besar. Sebab stok masih melimpah dan harga normal. Kalaupun ada kenaikan harga terjadi tidak terlalu signifikan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop) Sukoharjo Iwan Setiyono, Senin (13/9/2021) mengatakan, kondisi di pasar tradisional sekarang sudah mengalami peningkatan aktivitas. Hal itu terjadi baik dari sisi jumlah kunjungan pengunjung, transaksi pembelian berupa permintaan bahan pokok pangan, maupun bongkar muat barang dan pengiriman.
Kondisi sekarang cukup berbeda dibanding dengan sebelumnya dimana masih diberlakukan PPKM Darurat Virus Corona dan PPKM Level 4 Virus Corona. Sekarang status sudah turun menjadi PPKM Level 3 Virus Corona dan berdampak pada sejumlah penyesuaian aturan dari pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah.
Baca Juga: 1.962 Peserta Ikuti CAT untuk Formasi P3K di Temanggung
Pelonggaran aktivitas berdampak pada kembali menggeliatnya perekonomian masyarakat. Pembelian bahan pokok pangan di pedagang mengalami peningkatan. Sebab pembelian dalam jumlah besar datang dari pembeli umum atau warga, juga berasal dari pemilih tempat usaha seperti warung makan maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pelaku usaha khususnya yang bergerak dibidang makanan dan minuman membutuhkan pasokan bahan baku pangan dalam jumlah banyak. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan di pedagang pasar tradisional.
"Roda perekonomian terus bergerak dan di pasar tradisional kami lihat permintaan bahan pokok pangan di pedagang sudah meningkat. Masing-masing pedagang kondisinya berbeda ada yang langsung meningkat tapi ada yang merangkak perlahan. Secara umum aktivitas meningkat dan stok serta harga masih normal," ujarnya.
Baca Juga: Mendagri Tito Minta Kepala Daerah dan Wakilnya Rukun dan Bersinergi
Peningkatan aktivitas masyarakat yang berdampak pada meningkatnya pembelian bahan pokok pangan di pedagang akan terus dipantau Disdagkop UKM Sukoharjo. Pemantauan tidak hanya berkaitan dengan tersedianya barang berupa bahan pokok pangan saja, melainkan juga stabilitas harga.
"Permintaan barang di pedagang khususnya bahan pokok pangan juga bergantung pada aktivitas masyarakat. Pelaku usaha seperti warung makan, katering dan lainnya sangat membutuhkan bahan baku untuk usaha. Apabila mereka buka maka secara otomatis permintaan di pedagang pasar tradisional juga meningkat," lanjutnya.
Data dari Disdagkop UKM Sukoharjo diketahui harga kebutuhan pokok pangan di pasar tradisional normal. Kalaupun ada kenaikan tidak terlalu signifikan.
Baca Juga: Kontak Tembak TNI-Polri dengan KKB Pecah di Kiwirok, KKB Bakar Fasilitas Umum
Lurah Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Widadi Nugroho, mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan di Pasar Ir Soekarno Sukoharjo diketahui beras premium Rp 11.000 per kilogram, beras medium Rp 10.000 per kilogram, beras termurah Rp 8.500 per kilogram, gula pasir Rp 12.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp 17.000 per kilogram, daging sapi paha depan Rp 100.000 per kilogram, daging sapi paha belakang Rp 115.000 per kilogram.
Widadi Nugroho melanjutkan, harga daging ayam Rp 32.000 per kilogram, telur ayam Rp 18.500 per kilogram turun menjadi Rp 18.000 per kilogram. Harga cabai merah besar Rp 15.000 per kilogram naik menjadi Rp 17.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 15.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 18.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 15.000 per kilogram.
Harga bawang merah Rp 22.000 per kilogram naik menjadi Rp 23.000 per kilogram, bawang putih honan Rp 22.000 per kilogram dan bawang putih kating Rp 25.000 per kilogram.