Menurut dia, Dispar DIY masih berupaya menyusun standarisasi menghitung "carrying
capacity" masing-masing destinasi wisata bersama dinas kesehatan, unsur kepolisian serta
Satgas Covid-19 setempat.
"Sehingga ini akan dipahami secara bersama-sama, tidak sepihak. Saya juga tidak ingin
nanti 'carrying capacity' secara hitung-hitungan sudah memenuhi tapi dilakukan pembubaran
karena pemahaman yang berbeda," kata dia.
Meski demikian, Singgih memastikan bahwa selama masa uji coba kuota pengunjung destinasi wisata dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas normal.