SUKOHARJO, harianmerapi.com - Sebanyak 447 anak yatim dan anak piatu di 12 kecamatan mendapat bantuan paket sembako dari program Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Sukoharjo peduli pandemi virus Corona.
Penyaluran bantuan secara simbolis dipimpin Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa digelar di Loby Kantor Bupati Setda Sukoharjo, Selasa (7/9).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo kembali menyalurkan bantuan dari program ASN Pemkab Sukoharjo peduli pandemi virus Corona. Sasaran kali ini bantuan paket sembako diberikan kepada 447 anak yatim dan anak piatu di 12 kecamatan.
Baca Juga: Ini Tips untuk Menembus Beasiswa ala YouTuber Jovial da Lopez dan Para Influencer
Bantuan paket sembako dari program serupa sebelumnya juga telah diberikan kepada 31 anak yatim piatu.
"Ada 447 paket sembako dari program ASN Pemkab Sukoharjo peduli pandemi virus Corona disalurkan pada anak yatim dan anak piatu di 12 kecamatan," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo berharap bantuan paket sembako yang diberikan pada 447 anak yatim dan piatu tersebut dapat meringankan beban. Sebab sekarang masih pandemi virus Corona dimana anak yatim dan anak piatu sangat membutuhkan bantuan.
Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo akan terus memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi virus Corona. Bantuan diberikan seperti dalam bentuk paket sembako dan lainnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, mengatakan, sejak pandemi virus Corona 2020 lalu hingga sekarang 2021 terdata total ada 500 anak menjadi yatim, piatu dan yatim piatu. Anak-anak tersebut ditinggal salah satu hingga kedua orang tua karena meninggal terpapar virus Corona.
Sebanyak 500 anak tersebut berusia dibawah 18 tahun dikatakan Proboningsih Dwi Danarti ada yang bapaknya meninggal atau ibunya meninggal dunia. Selain itu ada juga yang kedua orangtuanya baik bapak dan ibunya meninggal dunia semua. Penyebab orang tua anak tersebut meninggal karena terpapar virus Corona.
Baca Juga: Ada Aksi Penolakan, Kegiatan Festival di Pulau Semau Akhirnya Dibatalkan
"Selama pandemi virus Corona tahun 2020 hingga 2021 sekarang terdata ada 500 anak menjadi yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua meninggal dunia terpapar virus Corona," ujarnya.
Dinas Pemberdayaan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sukoharjo mencatat dari sebanyak 500 anak terdata ada 31 anak menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia. Anak-anak tersebut sekarang sudah mendapat perhatian dari semua pihak.
"Sebanyak 500 anak tersebut merupakan data akumulasi sejak pandemi virus Corona tahun 2020 hingga Juli 2021," lanjutnya. *